Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kau Bukan Imitasi, Nak!

23 Juli 2019   17:49 Diperbarui: 23 Juli 2019   17:52 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

mungkin aku keliru, jika menganggapmu sebagai prasasti. bukan hanya tanda atau simbol dari penyatuan hati. jauh sebelum hadirmu, telah kurangkai seribu satu andai tentangmu.

semua impian yang tak mampu kuraih, kusandarkan padamu. semua duri yang menghalangi, kujauhkan darimu. Agar tak kau tak alami yang kurasakan, biar kau selami kebahagiaan.

kau belum sempat mengerti, ketika garis waktu merancang jalannya sendiri. kau pun tak perlu pahami, alur hidup mesti dilalui. namun kau pasti tahu, aku akan menjagamu.

banyak larik puisi yang teringat, namun tak mampu dituliskan. banyak air mata yang tergenang, dan tak mau disembunyikan. kau hadir, ketika angan ditelan keadaan. dan, harapan terkikis tangisan.

kusimpan kata maaf padamu, hingga akhir batas tunggu. bila aku mengajar sekaligus menghajar. jika aku mendidik sekaligus menghardik. kuingin nanti, kau bukan imitasi.

Curup, 23.07.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun