Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Membiarkan Ingin Diterbangkan Angin

10 Juli 2019   16:39 Diperbarui: 11 Juli 2019   14:18 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

untuk apa mengeja usapan embun pagi? jika tak mampu mengusir pertikaian kabut benci, yang mengusik sentuhan lembut tirai hati. hingga kita dipaksa mengingat setangkai mawar penuh duri, dan melupakan indahnya kelopak juga wanginya aroma yang tersaji.

untuk apa mengejar lesatan cahaya mentari?  ketika manik mata bersaksi tanpa harus mengerti. jika kehadiran warna-warni pelangi, ditinggalkan butiran hujan yang menghunjam bumi. hingga kita menjumpai kehampaan angan, dan membiarkan ingin diterbangkan angin.

untuk apa melangkah jauh mencari arti? ketika detak jantung mampu mengurai janji, menguak misteri perjalanan detik waktu yang sentiasa menghampiri. hingga kita terpukau pada anasir bukti, terpaku pada elemen bakti. dan tertatih menguji jati diri.

untuk apa merengkuh jiwa? ketika terbentur mengukur rasa, terbata mengukir asa. hingga kita gagal mereguk kesucian makna cinta.

untuk apa?

Curup, 10.07.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun