mengapa khawatir mencintai cinta?
bila hadirnya seperti gulungan abu awan berdebu, yang terlepas dari kepundan gunung merapi. sambutlah ia dengan penunjuk arah dalam segenggam kepercayaan, biarkan kau nikmati tersesat bersamanya merengkuh simpul-simpul kebahagiaan.
mengapa khawatir menjaga cinta? jika adanya mampu menerabas tumpukan karang terjal yang membatu, hingga menembus bentangan pembatas ruang dan waktu. rawatlah ia laksana dedaun meresapi sentuhan embun pagi, agar tak kau semai lidah api, dan membakar mata hati.
tak usah khawatir tentang cinta! kau perlu mencemaskan doa. yang acapkali terbengkalai, di perjalanan tunggu yang tak pernah usai.
doa di sanubari, sebagai pengakuan kelemahan diri yang sungkan terucap dengan lisan dan termaktub pada tulisan.
doa di hati, yang mengubah keputusasaan menjadi keputusan, merekatkan kebenaran dalam memaknai cinta.
mengapa khawatir kepada cinta? jika perjalanannya kau iringi dengan doa.
Curup, 26.06.2019
zaldychan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI