Saat di angkot jurusan Kalawi-Pasar Raya. Azan isya terdengar. Gerimis pun turun di awal september. Aku turun di depan Bioskop Karya. Tak mungkin naik bis kota. Jika berhenti di Simpang Tunggul Hitam, aku mesti jalan kaki ke Cendrawasih.
Terburu. Aku berjalan, lalui Los Pasar Raya Blok A. Seberangi jalan dan berhenti di Masjid Taqwa. Menunggu angkot putih jurusan Labor. Agar berhenti tepat di depan rumahmu.
Hujan mulai deras. Agak lama kutunggu, angkot putih berhenti. Setengah berlari kunaiki. Bangku di depan kosong. Sopir tersenyum padaku. Kuacak pelan rambut basahku. Kuraih bungkus rokokku.
"Rokok?"
"Makasih. Ada, Bang!"
"Sesekali hujan, langsung deras!"
"Iya, Bang. Penumpang jadi sepi!"
"Haha..."
"Kemana, Bang?"
"Cendrawasih!"
"Oh!"