Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bentang Garis Takdir

6 Juni 2019   19:15 Diperbarui: 8 Juni 2019   15:16 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

langkah kakiku menuju tepian telaga sunyi. menggamit untaian aksara-aksara kaku, yang menuntun pada bulir-bulir rindu. seperti pemujaan kaki langit kepada hujan, berharap tersisa pelangi yang ditinggalkan.

aku menanti di tepian telaga sunyi. menjalin benang usang ingatan, yang membingkai sketsa kenangan. seperti butiran debu menunggu diterbangkan angin, menapaki bentangan garis takdir.

kuhitung hari di tepian telaga sunyi. menghapus jejak-jejak perih yang menaungi hati. laksana embun menimbun rasa, penyejuk dahaga kegersangan jiwa.

di tepian telaga sunyi. aku menata nyeri, meniti jeri. pada janji.

Curup. 06.06.2019
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun