Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kurenangi Maaf Tak Berpintu

27 Mei 2019   19:32 Diperbarui: 28 Mei 2019   01:47 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

tak mampu kulupakan guratan-guratan cara, yang terpahat di pelepah asa. menyelami butiran-butiran rasa, yang menghangat di sudut mata. dan, airmata adalah titik persembunyian jiwa, ketika asa tak pernah lagi menemukan muara.

tak henti kuseduh goresan-goresan kata,
yang terukir di bibir senja. mendaur ulang tetesan-tetesan makna, yang acapkali bersemayam diam di kepala. dan, menantimu adalah kejemuan tunggu, ketika paduan rindu tak lagi miliki pemandu.

aku keliru melepas titik-titik waktu,
yang terbiar menipu langkah padamu.
hingga terhempas paksa merengkuh selaksa empedu. di lautan perih sembilu, kurenangi maaf tak berpintu.

Curup, 27.05.2019
zaldychan
[Aksara dan Cinta]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun