mata itu bercahaya. menikmati tiap tetes hujan yang jatuh di telapak tangan. tak hirau, genggaman itu mengepal, menghayati bulirnya menyeruak ke sekujur badan. wajah itu menengadah menatap langit, melemparkan segaris senyuman. kau datang?
mata itu bercahaya. menatap hilir mudik orang-orang saling berbicara dan bertukar sapa. tangan itu menangkup erat, menampung sudut mata yang menghangat. wajah itu menunduk ke jemari kaki, menyimpan lesatan ulu hati. kau tak ada lagi?
mata itu masih bercahaya. menepikan sunyi pada bayang kisah lama. tangan itu lugas bergerak menjamah yang tersisa. wajah itu tersenyum, tatkala mulut memamah rasa. sepasang kaki tak henti menjelajah. mengais sampah mengusik hadiah. semoga masih ada!
lelaki kecil itu merengkuh senja, berselimut luka.
Curup, 26.05.2019
zaldychan
[sketsa pasar ramadan]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H