Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Merengkuh Senja, Berselimut Luka

26 Mei 2019   19:23 Diperbarui: 26 Mei 2019   20:29 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

mata itu bercahaya. menikmati tiap tetes hujan yang jatuh di telapak tangan. tak hirau, genggaman itu mengepal, menghayati bulirnya menyeruak ke sekujur badan. wajah itu menengadah menatap langit, melemparkan segaris senyuman. kau datang?

mata itu bercahaya. menatap hilir mudik orang-orang saling berbicara dan bertukar sapa. tangan itu menangkup erat, menampung sudut mata yang menghangat. wajah itu menunduk ke jemari kaki, menyimpan lesatan ulu hati. kau tak ada lagi?

mata itu masih bercahaya. menepikan sunyi pada bayang kisah lama. tangan itu lugas bergerak menjamah yang tersisa. wajah itu tersenyum, tatkala mulut memamah rasa. sepasang kaki tak henti menjelajah. mengais sampah mengusik hadiah. semoga masih ada!

lelaki kecil itu merengkuh senja, berselimut luka.

Curup, 26.05.2019
zaldychan
[sketsa pasar ramadan]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun