Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Terpaku di Pusara Waktu

26 Mei 2019   07:15 Diperbarui: 26 Mei 2019   07:18 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

suatu keniscayaan, bila reruntuhan keangkuhan merenggut pintu kemaafan. dan himpunan rindu, tak lagi menyentuh perasaan. hingga aku keliru menentukan arah dari tujuan perjalanan. pun menapaki setiap langkah menemukanmu pada satu persinggahan.

adalah satu keputusasaan, bila keberpihakan tersingkap dari sengketa benih keraguan, menyibak kebenaran yang terungkap pada titik pemberhentian. hingga terpaku gagu aku di dermagamu, lebur di goresan pusara waktu.

tak akan terusik sepi menukar arti kehilangan, jika perih luka tak mampu menakar makna kepastian. biarlah kuhadapi terjal karang kepasrahan, menelisik jejak-jejak sisa perjalanan. di pelataran sunyi, kubisikkan namamu.

Curup, 26.05.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun