Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Terkurung Jejak Hati yang Tersembunyi

25 Mei 2019   07:15 Diperbarui: 25 Mei 2019   07:22 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

lentik jemarimu terbiasa menggenggam dunia dan membatasi waktu. berbincang perbedaan warna biru kesukaanmu. tentang biru langit yang terhampar sebatas fatamorgana, dan sirna terkapar dihajar hujan tanpa aba-aba. tentang kenikmatan menyelami ketenangan lautan yang membiru, hingga hempasan riak gelombang bak langkah kaki serdadu.

lentik jemarimu pun, terbiasa menggamit perasaan bersimbol aura biru. berkisah indahnya menemukan keselarasan nada cinta, berbagi lirik ritmis alunan rasa bak rekah mekar bunga, merangkai larik-larik asa di segala penjuru jagad maya. dan tertekuk luruh, tatkala biru pun dipaksa berubah haru dan pilu.

lentik jemarimu terpaksa mengukuhkan keabadian waktu. menyimpan setiap alur yang berpadu dalam aroma biru, melupakan detak-detik yang berlalu pada kenangan pilu.

lentik jemarimu terhenti di lorong waktu. tersudut di bilik gagu. terkurung sepi pada jejak-jejak hati yang tersembunyi. menunggu pergantian hari mengeja mimpi. bukan mimpimu. bukan untukmu.

Curup, 25.05.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun