padamu aku belajar mencintai. ketika acapkali kesedihan mengambil peran dalam diam, namun rasa itu tak kau biarkan padam. ketika aku mengeja kalimat pada ribuan larik pun menguji deret-deret detik, kau sibuk membenahi setiap luka, walau kata tak pernah menemukan makna.
padamu aku belajar. saat kita terpencar di persimpangan, berpapasan dengan ujung-ujung pertentangan. bagimu, airmata menjadi tempat pengajian suci mereguk sirna. kau menuntun kenangan pada kesedihan, ajari aku melepaskan kepergian lupa.
aku mencintai, pada sekelebat sepi. tak lagi kureguk seulas senyummu, tergagap cara berujar gagu. jika bukan kepada rindu, kemana sepenggal waktu harus kutuju?
Curup, 18.05.2019
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H