jika kau bertanya, apa yang paling berkesan terhadapmu? sejujurnya aku tak punya jawabannya. kau seperti gumpalan awan di hamparan cakrawala senja, menguning di kejauhan titik persinggahan mata. dan aku ilalang yang menanti desir angin untuk memperpanjang kehidupan. kita saling memandang satu sama lain dengan cara berbeda.
kau menentang semua dugaan yang tak sengaja didengungkan, menantang semua curiga yang pernah diapungkan. pun aku pernah melewati pertarungan-pertarungan yang melelahkan jiwa, menelusuri kegelisahan-kegelisahan yang meninggalkan trauma.
jika kau bertanya apakah kenangan terindah bersamamu? bukan tawa atau senyuman, tak juga awal perkenalan. pernah menghirup udara yang sama, menantang terik mentari dan menatap langit yang sama. Itu masa penuh keindahan, namun perpisahan layak dimaknai kenangan.
perpisahan tetaplah perpisahan. kebenaran pun adalah kebenaran. hanya kita tersesat dalam perbedaan dengan cara yang sama.
suatu saat kita akan bersama dengan cara tak diduga.
Curup, 12.05.2019
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H