Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ketika Tempat Terakhir yang Diingini adalah Kehilangan

11 Mei 2019   06:15 Diperbarui: 11 Mei 2019   06:20 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

menemukan diri terperosok mencintaimu, semudah menyaksikan purnama di kegelapan semesta. ketika kata malu, masih membungkus rasa cinta yang dibatasi kepantasan usia. saat bertukar pandangan saling mengingatkan, mengenggam tangan saling menguatkan. dijauhi amukan badai murka tanpa diawali makna curiga.

memilihmu berwujud satu keputusan memiliki, semudah menangkap cahaya mentari di kesunyian pagi. seperti memilah mimpi indah yang bersisa, diantara ribuan mimpi buruk saat terjaga. mengungsikan cemburu ke tepi jurang kesepian, tanpa ketakutan untuk melupakan.

tak akan pernah kuarsir sketsa keindahan dalam garis harmoni kehidupan. pun tak mungkin kujemput sekelumit kisah pada sejumput kekecewaan. hingga melalui detak-detik waktu yang tak lagi terkejar, menata larik-larik rindu yang terus menghajar.

aku masih berpijak di dinding kenangan, ketika tempat terakhir yang diingini adalah kehilangan.

Curup, 11.05.2019
zaldychan
[Aksara dan Cinta]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun