Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tak Mampu Kuhapus Hari

29 April 2019   17:43 Diperbarui: 29 April 2019   18:05 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by: pixabay.com

warna suram kerap hadir, penganti warni pelangi ruang tamu. hingga aku terpenjara gurau risau dalam bisu. tertatih menjahit igauan lalu, mencari titik-titik keliru saat bersamamu.

seringkali kau tepis kendala dalam persembunyian doa. bertahan di bilik luka memeluk hampa. dan aku terhanyut di arus gersang duga. mengayuh riak mimpi, renangi badai curiga.

kau biarkan air mata ditelan sepi. menikam jeri yang terhenyak teka-teki lembaran janji. dan aku dipaksa memapah nyeri, menggali bongkahan duri menuai benih benci.

berkali kuajukan sesal diri berbalut tirai janji, ketika luka tak lagi luka. berkali relung hati berselimut tirai suci. ketika airmata tak lagi airmata.

tak mampu kuhapus hari. kutunggu matahari. untukmu. tanpamu.

Curup, 29.04.2019
zaldychan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun