Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Deret Aksara dalam Suratmu, Tak Pernah Temui Kematian Abadi

21 April 2019   16:19 Diperbarui: 21 April 2019   16:23 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tak kubiarkan kematian kata-kata memayungi. ketika derai airmatamu dengan banyak sebab, merenangi kegelapan mimpi. mungkin, keinginanmu terlalu lekat di benak ingat. hingga kau tenggelam dalam mimpi-mimpi, dan terpaksa berakhir dibekap diam.

"aku tak ingin jika...", aku mengerti. tak perlu selesaikan kalimatmu. aku bukan nelayan yang berlayar tanpa arah. masih ada bebintang menuntunku, mewujudkan persamaan dalam ketidaksamaan harfiah jiwamu.

deret aksara dalam suratmu, tak pernah temui kematian abadi. tak juga tersimpan dalam relung sunyi. tapi menganaksungai, di setiap liku-liku kehidupan anak negeri. berpakaian rindu dalam mengeja namamu, memaku harapan yang acapkali terganyang kekuasaan.

pergimu dalam kematian suci, hadirkan kehidupan baru sebagai pengganti. tak perlu memaknai sebenarnya, mimpi milikmu pada hari ini. cukup kau menunggu, adakah di antara anak-anak negeri sepertimu?

21.04.2019
zaldychan
[Kartini]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun