Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Balada Kopi Beraroma Senja

8 April 2019   17:54 Diperbarui: 8 April 2019   18:22 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

duduk dan rasakan sentuhan sutra aura kopi. biar kau alami ektase dan ilusi. berbisik cinta pada embun pagi, yang terhampar di dedaunan melati. berbincang tentang kesetiaan merpati, yang melayang di pematang lalu hari.

reguklah kopi beraroma senja. agar kau saksikan cakrawala bernuansa jingga. biarkan benakmu bermanja pada sketsa cahaya. menyapa sayap kunang-kunang di dahan cemara. atau mengusir gerombolan anai-anai di daun telinga.

duduklah dan mari berkisah. tentang rumpun-rumpun kopi, berganti palang-palang besi. tentang himpunan biji-biji kopi, bertukar  serbuk-serbuk mimpi. tentang petani-petani kopi, tertegun warna-warni dasi. juga tentang  airmata sunyi dibungkam janji.

reguklah seteguk kopi. duduk, diam dan nikmati. tak usah susah berujar tentang pijar-pijar janji, itu akan menodai. tak usah resah berkabar tentang pendar-pendar mimpi, itu akan menyakiti. mari bersamaku mengurai tabir jendela. agar kau selami takdir kata-kata.

Curup. 08.04.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun