Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jika Keinginan Itu Bagai Koin Receh

8 April 2019   14:19 Diperbarui: 9 April 2019   08:17 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by. pixabay.com

Illustrated by. pixabay.com
Illustrated by. pixabay.com

Menakar Ulang Identitas dan Kapasitas Diri

Jadi? Bisa saja meminimalisir kekeliruan. saat merinci Kebutuhan dan menetapkan Keinginan. Jika keliru mendisain dan menentukan prioritas, antara Kebutuhan dan keinginan. Maka akan berbenturan dengan kekecewaan juga penyesalan.

Pilihan lainnya? Menakar ulang faktor pendukung. Baik secara fisik maupun non fisik, sebelum memutuskan Keinginan dan Kebutuhan itu. Bisa saja berupa potensi sumber daya dari dalam diri atau dari luar diri. Sehingga tak hadir kecurigaan yang menyulut perpecahan. Bukan saja antar interpersonal atau antar personal. Bahkan sebuah bangsa. Parah, kan?

Bakal susah? Bisa jadi. Namun tak ada salahnya untuk saling mengingatkan, tah? Setidaknya, Keinginan itu bukan koin receh yang memberatkan kantong, kan? Hayuk salaman...

Curup, 08.04.2019
zaldychan
[Ditulis untuk Kompasiana]   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun