Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Ujung Ranting Jati, Merpati Memeluk Sepi

25 Maret 2019   15:27 Diperbarui: 25 Maret 2019   15:56 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by: pixabay.com

belantara rimba kehilangan raja. tanah-tanah hitam, berganti warna. akar-akar tunjang, tumbang menganga. jurang-jurang curam memantik nestapa, bermuara air mata. belantara rimba, musnah dijamah raksasa.

kaki-kaki berdaki, memikul kotak-kotak upeti. leher-leher berdasi, memijah arah kanan dan kiri. di ujung ranting jati, merpati memeluk sepi

serbuan gelombang, tak lagi di lautan. pindah sasaran, menerjang hunian. runtuhkan keangkuhan peradaban. hadirkan keserakahan impian. raja rimba punah, dimamah raksasa bernama manusia.

nada-nada kesedihan, disimpan dalam kelam. jerit-jerit kematian, dibungkam dalam diam. anak negeri dihujam langit hitam. di pelepah mahoni legam, kunang-kunang melupakan malam.

raksasa manusia, menanam manusia. menyiram luka dengan air mata. membasuh duka dengan embun lupa. mengusir belantara ke lautan, mengundang gelombang ke daratan. menimbun kematian-kematian dulu. menyusun impian-impian baru.

Curup, 25.03.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun