kuingin menjadi senjamu. laksana embun-embun pagi, penyejuk lelah-lelah jiwa sepi. merajut bias-bias asa, yang terusik luka. agar aku tahu, senyummu tetap milikku.
kau keliru, manganggapku mengalah pada genangan risau malammu. kau pun keliru, jika percaya aku menyerah pada resah kenangan masa silammu. aku lelakimu, takkan lakukan itu.
aku senjamu. yang mengeja helai-helai waktu. diantara duri-duri pilu. kau tahu? aku mengurai angan, pada rindu yang tak tersampaikan.
Curup, 13.03.2019
zaldychan [Aksara dan Cinta]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H