Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Heuristik Perempuan Tak Bersayap

8 Maret 2019   18:06 Diperbarui: 8 Maret 2019   19:41 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

kudengar teriakan-teriakan penak! kosong selongsong menghajar, dan menikam gosong peranakan hingga fajar.

tak pantas berujar jenuh, terlupa menyeka peluh. tak pantas berkeluh sesal, terlupa berujar akal. terlatih dan tertatih, bertubi tunduk beratap langit ketiak. gugur tersungkur. peranakan sayup berbisik, pinak.

pinak-pinak paranakan. lelah terkungkung sekat-sekat sunyi. terbiar sepi dari helai-helai perkamen mati, dan tersembunyi. dipaksa bersimpuh lumpuh mengusap sekat-sekat angkuh. mandi airmata, berjelaga dupa-dupa putus asa.

pinak-pinak peranakan meramu barisan, menjamu peradaban. tak berbelacu tapi bergincu. bergumul rambu-rambu ragu. sajikan senyum menopang bahu. tidur menjamur di ruang tamu. meramu dupa kehidupan, jamuan rupa akhir zaman.

kutemui teriakan di ruang rasa. menghujam dan menikam selongsong hampa. tak henti, mereka-reka asal mula. berlari menyigi sebab-sebab ada dan tiada. bersemayam dalam diam, terjebak mata air mata.

Curup, 08.03.2019
zaldychan
Woman's day, a moment

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun