kudengar teriakan-teriakan penak! kosong selongsong menghajar, dan menikam gosong peranakan hingga fajar.
tak pantas berujar jenuh, terlupa menyeka peluh. tak pantas berkeluh sesal, terlupa berujar akal. terlatih dan tertatih, bertubi tunduk beratap langit ketiak. gugur tersungkur. peranakan sayup berbisik, pinak.
pinak-pinak paranakan. lelah terkungkung sekat-sekat sunyi. terbiar sepi dari helai-helai perkamen mati, dan tersembunyi. dipaksa bersimpuh lumpuh mengusap sekat-sekat angkuh. mandi airmata, berjelaga dupa-dupa putus asa.
pinak-pinak peranakan meramu barisan, menjamu peradaban. tak berbelacu tapi bergincu. bergumul rambu-rambu ragu. sajikan senyum menopang bahu. tidur menjamur di ruang tamu. meramu dupa kehidupan, jamuan rupa akhir zaman.
kutemui teriakan di ruang rasa. menghujam dan menikam selongsong hampa. tak henti, mereka-reka asal mula. berlari menyigi sebab-sebab ada dan tiada. bersemayam dalam diam, terjebak mata air mata.
Curup, 08.03.2019
zaldychan
Woman's day, a moment
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H