Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Serpihan Cermin Waktu

5 Februari 2019   11:53 Diperbarui: 5 Februari 2019   12:30 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

kau keliru, jika menyisipkan kata rindu untukku. di setiap kedipan juga tatapanmu. kau tahu? lebah madu pun enggan menjamah pucuk pinus mati layu, dan itu aku!

kau keliru, melukiskan kanvas mimpi untukku. di setiap helai goresan bisik hatimu. kau harus tahu? kepak indah sayap kupu-kupu walau sejenak, tak ingin singgahi kelopak kamboja senja. dan itu aku!

kau keliru, menghapus masa lalu untukku. di setiap lontaran bisu bening matamu. kau tahu? matahari pun enggan menyapa hari. saat mendung lupa diri dan kuasai pagi. dan itu aku!

aku pun keliru! berbincang tentangmu dengan bayangku. pada serpihan cermin waktu, retak seribu. kau sudah tahu, itu adalah aku!

Curup, 05.02.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun