Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Larik Senjaku Tertelan Rindu

5 Februari 2019   08:04 Diperbarui: 5 Februari 2019   09:03 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

aku ceritakan padamu. jelang senjaku dua hari lalu, saat kugenggam kembang sepatu. jejak kaki dan manik mataku menjamah delapan penjuru. tak kutemukan jendela juga pintu. kembang sepatu tertekuk layu. juga aku.

senja kemarin, aku duduk di tepi jendela. saksikan hujan memeluk senja. risih, memandang malam memangku kunang-kunang. dan, aku mengenangmu.

pagiku tertelan rindu. tak lagi kutanya mawar yang tak jua mekar. mawar lelah sekedar penawar. tak lagi kusapa putik melati. menjauh lari sisakan duri. dan aku tahu, kau pun tak lagi menyimpan larik-larik senjaku.

aku ceritakan padamu. kugenggam kembang sepatu. tak kutemukan jendela juga pintu. hanya batu, tertulis namamu. kembang sepatu tertekuk layu. juga aku.

Curup, 05.02.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun