Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Bah!

3 Februari 2019   19:29 Diperbarui: 3 Februari 2019   20:35 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

aku terharu, tapi tak meraung. lenggang kangkung, kau pandangi puting beliung sebagai titisan bunga bakung. mengapungkan kangkung di atas panggung, anggun kau membujuk punggung sri panggung. juga aku, merasa agung.

tak usah jauh memikirkan rembulan. biar aku saja! jejaki kakimu di bumi. sampah saja, bernilai tinggi!

aku termanggu menelan bisik bisingmu. terkesima halus lembut elusan senyummu. pun, ketika sisa hujan miliki sertifikat balik nama, berganti wajah usai operasi senyap. senyummu bertahan, memamah dialog tulisan-lisan:

banjir bah?
itu, selokan!
sampah bah?
itu, kelakuan!
tanah bah?
itu, di luar kemampuan!
nyawa bah?
itu, suratan!
derita bah?
itu, pilihan!
putus asa bah?
lakukan pendampingan!
bah...bah...bah?
tak ada pertanyaan lain? bah!

kujentik tombol matahari. agar segera padam. biar bersembunyi di lemari kelam. kuraih jemari bulan  agar segera menghela malam. biar mimpi hentikan tangis ibu pertiwi.

haha! silahkan kalau bisa! memangnya, kau siapa?

aku bah!

Curup, 03.02.2019
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun