Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bukan Puisi | Sebentar Lagi Bulan Datang Padamu

2 Februari 2019   08:50 Diperbarui: 2 Februari 2019   09:39 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrated by : pixabay.com

secarik mimpi kulempar ke dalam kulkas. biar menyatu dengan seikat pucuk katu, sisa pecel lele dan tiga potong tebu. dan membeku seperti es batu. akh...! tak akan hancurl! harus kupindahkah!

aku tersenyum, menatap peti kayu di sudut pintu. sudah tiga jam, mimpi itu tersimpan dalam diam. bercampur dengan dua gergaji, satu martil, satu palu dan sekotak paku. Masih membekas!

tumpukan kardus pakaian di kamar belakang, kusut masai. kutemukan tempat yang sesuai. pada sekumpulan barang bekas pakai. kupenjarakan mimpi, di lipatan baju batik bermotif melati. kukira sia-sia!

gegara mimpi, kopi pagiku berasa basi. kepulan asap rokok menciptakan bayangan bulan. kenapa bulan bersekutu dengan kepulan asap rokok?

kuraih secarik kertas. kulukis dengan abu rokokku.

Maafkan aku,  Ani.
Bersabarlah! Bulan sudah hadir dalam mimpiku. Barusan kutemukan dalam kepulan asap rokokku. Mungkin, sebentar lagi datang padamu. dari aku, bekas kekasihmu.

Curup,  02.02.2019

zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun