"Power of Love"Â
BAGIAN KETUJUH
Bus baru saja berangkat. Riuh penumpang terdengar. Sibuk dengan urusan masing-masing. Kau meraih tas kecilmu. Mengeluarkan surat bersampul putih. Isinya hanya selembar. Membacanya sesaat. Menoleh padaku. Kau tersenyum. Kembali menekuri tulisan itu. Kau terkejut. Kertas itu. Sudah ditanganku. Seraya berdiri. Bergaya bak peserta lomba puisi. Bersiap untuk penampilan terbaik. Agar juri berpihak padaku.
"Aku bacakan, ya...?"
"Eh..."
"Untukmu! Hari ini..."
"Jangan...! Iiih, Abang...!"
"Haha..."
Segera. Kertas itu. Kembali milikmu. Sesegera cubitanmu. Yang singgah dilengan kiriku. Kertas itu. Kembali bersampul putih. Dan kembali bersembunyi. Di dalam tas kecilmu. Kukira wajahmu merona. Aku menatapmu.
"'Kan, mau dengar langsung?"
"Gak!"