jemarimu tak lagi menggenggam sapu tangan biru, tapi Selendang warna ungu. terjuntai dan melekat erat di lehermu. mengusir dingin sepi yang diusik sepoi angin jeri.
lalui tujuhbelas bulan terang, selendang itu memagari gelimangmu dalam kenangan. biar tetap utuh bersimpuh di bilik rindu. agar tak pergi bersama pilu dan sisakan sembilu.
ujung selendang itu penuh airmata, dan terlihat kusut. sengaja kau biarkan ikut terlarut dalam riuh gemuruh kalut.
lihat langit biru, ada aku!
Curup, Â 30.01.2019
Aksara Cinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H