Harus ada kesadaran dari semua pihak dalam bertransportasi, pemerintah harus mampu membuat kereta api sebagai angkutan masal yang aman dan nyaman, ditengah terbatasnya lintasan kereta yang tersedia sehingga mampu mendorong pengguna kendaraan pribadi dari Bogor, Depok , Bekasi dan Tangerang untuk beralih ke kereta api sehingga volume kendaraan di jakarta berkurang. Demikian juga untuk daerah-daerah yang tidak dilewati lintasan kereta api, disediakan juga alternatif angkutan publik lain yang aman dan nyaman, seperti busway misalnya. Sehingga warga jakarta pun rela meninggalkan kendaraan pribadinya. Yakinlah masyarakat sangat-sangat sadar, cara bertransportasi seperti sekarang sangat tidak baik, boros,tidak nyaman dan tidak aman. Dan mereka ingin cepat-cepat meninggalkanya. Masalahnya, secepat apa pemerintah dapat menawarkan transpotrasi publik yang aman dan nyaman, seperti negara lain pada saat anggran pemerintah mencapai ribuan trilyun?. Bukankah, pemerintah kita lebih pintar berwacana daripada mewujudkannya. Bukankah kita, sering mendengar rencana pemerintah untuk memperbaiki sarana transportasi publik diwilayah Jakarta dan wilayah sekitarnya? Entah kapan, kita bisa merasakan kenyamanan dalam bertranspotasi, seperti nyamanya warga Malaysia dan Singapura didalam berpergian. Tidak sedihkan pemerintah melihat nyawa warganya melayang di jalan, Borosnya penggunaan premiun, waktu yang tersia-sia, tercemarnya lingkungan atau wanita-wanita yang harus menderita karena mendapat pelecehan-pelecehan seksual didalam angkutan-angkutan publik yang tidak terkelola baik, karena tidak aman dan nyaman?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H