Mohon tunggu...
Zaky Zamani
Zaky Zamani Mohon Tunggu... Guru - Konseling Terapi Mind Art

Guru, Motivator, Penulis Pemula.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Angin Malam

12 Oktober 2024   09:00 Diperbarui: 12 Oktober 2024   09:32 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika malam tiba, tepatnya pukul 19.00. aku keluar rumah mencari rezeki untuk menguatkan jiwa dan raga yang selalu merontah meminta sama yang kuasa, jadikan aku makhluk yang paling banyak rezekinya.

angin berhembus setelah melewati jalan-jalan yang penuh sesak dengan banyak kendaraan berbagai macam jenis saling bersahutan, ada aku diantara benda yang berjalan di malam sunyi. Terdiam sejenak merasakan dingin nya angin malam melewati diantara bulu-bulu kecil menghidupi setiap pori-pori di tanganku.

Dalam hati kecilku mengatakan "sangat indah suasana dimalam ini tepatnya malam Jum'at kliwon" aku menikmati secangkir kopi pahit bercampur gula aren yang menjadi sempurna rasa manisku sambil menikmati musik "ondel-ondel" dari seniman jalanan.

Oh indahnya... dimalam dingin ini aku mengingatmu, mengagungkanmu, merayumu dengan kelembutan bahasaku. Aku ingin menjadi seorang yang sangat penting bagi kehidupan selanjutnya.

Kehidupan seseorang ada yang berjalan lancar, baik dan kaya raya. Kehidupan ku sangat berbeda, tidak bisa dibayangkan betapa tidak layaknya aku. Padahal bintang itu diatas kepalaku pada malam ini bersinar untuk memberikan motivasi kepada ku, "jangan sampai kamu berputus asa, jalani hidup ini dengan kemampuanmu."

Bintangku yang kecil sebab terlihat dari kejauhan jarak antara bumi dan langit, jika ada jembatan sirotol mustqim aku bisa meraih bintang kejayaanku saat ini, saat malam dingin yang disambut dengan kencangnya angin, terkadang menandakan akan turun nya Rahmat Tuhan.

Oh malam Dingin, ternyata aku sedang melamun menunggu kehadiran bidadari yang melewati jalan-jalan sambil membawa barang-barang bekas yang akan dijual ke pengepul esok hari.

Inilah aku pengangguran sejati, dengan kata lain Pengangguran banyak rezeki.

Salam sehat semuanya.Moga kehidupanmu menjadi keberkahan selamanya.

bang_zack

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun