Ketika malam tiba, tepatnya pukul 19.00. aku keluar rumah mencari rezeki untuk menguatkan jiwa dan raga yang selalu merontah meminta sama yang kuasa, jadikan aku makhluk yang paling banyak rezekinya.
angin berhembus setelah melewati jalan-jalan yang penuh sesak dengan banyak kendaraan berbagai macam jenis saling bersahutan, ada aku diantara benda yang berjalan di malam sunyi. Terdiam sejenak merasakan dingin nya angin malam melewati diantara bulu-bulu kecil menghidupi setiap pori-pori di tanganku.
Dalam hati kecilku mengatakan "sangat indah suasana dimalam ini tepatnya malam Jum'at kliwon" aku menikmati secangkir kopi pahit bercampur gula aren yang menjadi sempurna rasa manisku sambil menikmati musik "ondel-ondel" dari seniman jalanan.
Oh indahnya... dimalam dingin ini aku mengingatmu, mengagungkanmu, merayumu dengan kelembutan bahasaku. Aku ingin menjadi seorang yang sangat penting bagi kehidupan selanjutnya.
Kehidupan seseorang ada yang berjalan lancar, baik dan kaya raya. Kehidupan ku sangat berbeda, tidak bisa dibayangkan betapa tidak layaknya aku. Padahal bintang itu diatas kepalaku pada malam ini bersinar untuk memberikan motivasi kepada ku, "jangan sampai kamu berputus asa, jalani hidup ini dengan kemampuanmu."
Bintangku yang kecil sebab terlihat dari kejauhan jarak antara bumi dan langit, jika ada jembatan sirotol mustqim aku bisa meraih bintang kejayaanku saat ini, saat malam dingin yang disambut dengan kencangnya angin, terkadang menandakan akan turun nya Rahmat Tuhan.
Oh malam Dingin, ternyata aku sedang melamun menunggu kehadiran bidadari yang melewati jalan-jalan sambil membawa barang-barang bekas yang akan dijual ke pengepul esok hari.
Inilah aku pengangguran sejati, dengan kata lain Pengangguran banyak rezeki.
Salam sehat semuanya.Moga kehidupanmu menjadi keberkahan selamanya.
bang_zack
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H