Mohon tunggu...
Zaky Zamani
Zaky Zamani Mohon Tunggu... Guru - Konseling Terapi Mind Art

Guru, Motivator, Penulis Pemula.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gerbang Sekolah

11 Desember 2023   08:08 Diperbarui: 11 Desember 2023   08:09 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Udara kota jakarta tempat tinggal ku saat itu cerah berawan dengan ditambah hembusan semilir angin bertiup santai sehingga membuat pikiran mengingat guling dikasur yang belum dirapihkan, "nyok ah tidur lagi" kataku dalam hati. Namun hal itu tidak aku lakukan sebab masa depan masih harus dijemput.

Lingkungan sekitar rumah tempat aku tinggal sangat berdekatan, dinding antar rumah hanya jarak ukuran satu badan. 

Sedangkan aku berbadan gembul (gemuk bulat) sehingga apabila aku melewati gang sempit itu tetangga suka bilang "awas ada buldoser lewat, ga kebagian jalan kita" 

"sambil tersenyum aku menikmati perjalanan ke warung melalui gang senggol yang penuh dengan cerita masa kecilku". kadang kala napasku bisa sesak jika lama-lama ada dirumah sebab udara tidak banyak yang menyapa saat ingin berangkat menjemput ilmu.

Kesetiaan ku pada masa depan sangat kuat, dan memang harus kuat. Mau sukses Hidup di kota metropolitan mesti sabar, dan selalu bersyukur.

Pada saat dijalan menuju sekolah sambil bersiul dan bernyanyi, aku dikejutkan suara dari ujung jalan, ternyata ada yang panggil aku."GemBuuu..ll, GeeemBuuull". 

Terhenti langkah ku, mencoba memicingkan mata supaya bisa lihat jelas yang manggil itu siapa, karena mataku rabun jauh minus (-3). Setelah berusaha mengenali... Eh ternyata si Mayo (anak juragan es doger). 

"Ngapa lu manggil-manggil" sahutku ', "bareng pergi sekolahnya" kata mayo', lanjut aku "bujug deh, aku kira mau ngapain", lalu mayo tertawa geli "qiqiqiqiqiq....." sebab ga tahan melihat tingkah gembul kalo lg sewot (matanya melotot)

Tak banyak yang tahu tentang aku yang banyak problem, tak perlu minta perhatian kawan-kawan untuk belas kasihnya. Aku ikuti kata hati yang selalu membimbing perjalanan hidup, selama napasku masih diberikan oleh Tuhan yang maha esa, aku tetap semangat menjemput mimpi jadi kenyataan.

Berjalan bareng si Mayo itu menyenangkan, meskipun mayo suka jail ke aku tetapi itu hanyalah candaan aja. Dia teman paling dekat 'bisa dikata hanya mayo yang tau latar belakang keluarga ku' Kawan paling asyik hanya mayo (anak juragan es Doger).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun