Mohon tunggu...
Zaky Wildan
Zaky Wildan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Lulusan S1 pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dengan hobi menulis seputar berita dan info terkini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ahmad Effendy Noor: Sinergi Infrastruktur Kunci Sukses Program Food Estate untuk Swasembada Pangan

9 Desember 2024   10:23 Diperbarui: 9 Desember 2024   10:33 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahmad Effendy Noor (sumber gambar pribadi) 

Program Food Estate yang digalakkan pemerintah sebagai salah satu solusi strategis untuk mencapai target swasembada pangan terus menjadi perhatian berbagai pihak. Ahmad Effendy Noor, CO PT Nividia Pratama, mendukung inisiatif ini dengan menekankan pentingnya sinergi infrastruktur sebagai faktor kunci keberhasilan. Program ini berupaya mengembangkan kawasan lumbung pangan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan Papua. Namun, keberhasilannya memerlukan pendekatan yang holistik dan terintegrasi.

Isu Utama: Tantangan Infrastruktur di Kawasan Food Estate

Food Estate dirancang sebagai kawasan pertanian terpadu yang tidak hanya memproduksi hasil pangan tetapi juga mendukung ekosistem yang berkelanjutan. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah ketersediaan dan kesiapan infrastruktur dasar, seperti jaringan irigasi, jalan akses, hingga fasilitas penyimpanan hasil panen.

Ahmad Effendy Noor mencatat bahwa banyak kawasan Food Estate berada di wilayah yang sebelumnya kurang produktif atau memiliki infrastruktur terbatas. Di Kalimantan Tengah, misalnya, pengelolaan lahan gambut yang sensitif membutuhkan teknologi canggih dan infrastruktur yang tepat agar tidak merusak lingkungan. Tanpa sinergi infrastruktur yang memadai, proyek ini berisiko menjadi sekadar program yang tidak memberikan hasil optimal.

Sinergi Infrastruktur yang Dibutuhkan
Menurut Ahmad Effendy Noor, keberhasilan Food Estate sangat bergantung pada beberapa aspek infrastruktur berikut:

Irigasi Modern dan Efisien: Sistem irigasi yang memadai harus menjadi prioritas utama, terutama di daerah-daerah dengan curah hujan rendah atau kondisi lahan yang tidak subur. Pemerintah perlu memastikan bendungan yang telah dibangun mampu mengalirkan air ke lahan-lahan ini secara konsisten.

Transportasi dan Logistik: Jalan akses yang menghubungkan kawasan Food Estate dengan pasar lokal maupun nasional harus dibangun dengan baik. Hal ini akan meminimalkan biaya distribusi dan mempermudah petani menjual hasil panen.

Fasilitas Penyimpanan (Cold Storage): Untuk mengurangi kerugian pascapanen, pembangunan fasilitas penyimpanan modern perlu menjadi bagian integral dari proyek ini.

Energi Terbarukan: Penerapan energi surya atau tenaga mikrohidro dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil untuk kegiatan pertanian dan pengolahan hasil pangan.

Ahmad Effendy Noor juga menyoroti pentingnya integrasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dan komunitas lokal dalam perencanaan dan implementasi infrastruktur ini. Sinergi lintas sektor akan mempercepat pencapaian tujuan program.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun