Mohon tunggu...
Zaky Wildan
Zaky Wildan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Lulusan S1 pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dengan hobi menulis seputar berita dan info terkini

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ahmad Effendy Noor: Strategi Efektif Mengatasi Penurunan Harga Hasil Panen dengan Pupuk Organik

5 Desember 2024   05:33 Diperbarui: 5 Desember 2024   09:35 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pengecekan kualitas pupuk organik Avatara (sumber gambar pribadi) 

Kebijakan Pemerintah sebagai Penopang

Ahmad Effendy Noor juga mengusulkan agar pemerintah mendukung adopsi pupuk organik melalui subsidi atau insentif pajak. Selain itu, kebijakan pembelian hasil panen oleh pemerintah atau BUMN pangan dapat membantu menstabilkan harga di tingkat petani. "Kolaborasi antara sektor publik dan swasta sangat penting untuk menciptakan ekosistem pertanian yang lebih adil dan berkelanjutan," katanya.

Kesimpulan: Bertani untuk Masa Depan

Strategi yang disampaikan Ahmad Effendy Noor menunjukkan bahwa pupuk organik bukan sekadar alternatif, tetapi solusi strategis untuk mengatasi penurunan harga hasil panen. Dengan meningkatkan kualitas produk, mendiversifikasi hasil panen, serta mengelola pasokan dan distribusi, petani dapat memperoleh keuntungan yang lebih stabil. Ditambah dengan dukungan kebijakan pemerintah, masa depan pertanian Indonesia dapat lebih cerah dan berkelanjutan.

Artikel ini diharapkan memberikan inspirasi bagi petani, pelaku usaha, dan pembuat kebijakan untuk bersama-sama menghadapi tantangan sektor pertanian. Ahmad Effendy Noor percaya bahwa inovasi dan kolaborasi adalah kunci untuk menjawab tantangan ini dengan solusi yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun