Di sisi lain, perusahaan pupuk harus bekerja sama dengan pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang memperhatikan kesejahteraan petani kecil. Ini bisa dilakukan dengan cara memberikan insentif bagi perusahaan yang mampu menghasilkan pupuk non-subsidi dengan harga yang lebih terjangkau, atau bahkan memfasilitasi skema pembiayaan bagi petani kecil agar mereka bisa membeli pupuk dengan harga yang lebih baik.
Dalam konteks ini, pupuk non-subsidi memang berpotensi menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian. Namun, jika tidak ada kebijakan yang mendukung, seperti penguatan sektor distribusi dan inovasi produk yang efisien, solusi tersebut tidak akan menyentuh petani kecil secara optimal.Â
Oleh karena itu, penting untuk terus menciptakan kebijakan yang inklusif dan berbasis data untuk mendorong sektor pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan, sejalan dengan kebutuhan zaman.
Sebagai kesimpulan, meskipun pupuk non-subsidi bisa menjadi bagian dari solusi, petani kecil membutuhkan lebih dari sekadar produk yang lebih efisien. Mereka juga memerlukan kebijakan yang memperhatikan kesejahteraan mereka secara holistik, dengan dukungan dalam bentuk pendidikan, teknologi, dan inovasi produk.Â
Ini adalah langkah yang perlu dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan untuk menjaga ketahanan pangan nasional di tengah berbagai tantangan yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H