Ahmad Effendy Noor, Chief Officer PT Nividia Pratama, memperingatkan petani untuk bersiap menghadapi tantangan pergantian musim dengan mengoptimalkan penggunaan pupuk organik. Di tengah dinamika iklim yang tidak menentu dan rentan berubah secara ekstrem, pupuk organik disebut sebagai solusi tepat guna meningkatkan ketahanan tanaman. "Penggunaan pupuk organik bukan sekadar tren, tetapi sudah menjadi kebutuhan dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin nyata," ujar Effendy dalam sebuah seminar di Gresik.
Di berbagai daerah, perubahan musim yang tidak menentu berdampak serius pada sektor pertanian. Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa musim hujan dan musim kemarau seringkali datang tidak sesuai dengan pola tradisional. Akibatnya, petani yang biasa mengandalkan pola tanam tetap sering kali mengalami penurunan produktivitas hingga 30%. Dalam situasi seperti ini, ketahanan tanaman menjadi kunci, dan inilah alasan utama Ahmad Effendy Noor mendorong penggunaan pupuk organik.
Pupuk Organik: Lebih dari Sekadar Nutrisi
Pupuk organik diketahui memiliki keunggulan utama dalam meningkatkan kualitas tanah melalui perbaikan struktur tanah dan kelembapan. Selain itu, pupuk organik mengandung berbagai mikroba yang mampu mengikat unsur hara secara alami, menjaga stabilitas pH tanah, dan meminimalisir ketergantungan terhadap pupuk kimia yang berdampak jangka panjang pada kerusakan tanah. Ahmad Effendy menekankan bahwa kondisi tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman yang lebih kuat terhadap cuaca ekstrem dan perubahan lingkungan, yang kini kerap mengancam masa panen petani.
Menurut penelitian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), lahan yang diberi pupuk organik secara berkesinambungan menunjukkan kemampuan retensi air yang lebih tinggi hingga 25% dibandingkan lahan yang mengandalkan pupuk kimia saja. "Ini adalah data nyata yang menunjukkan bahwa tanah dengan kandungan organik yang tinggi mampu menyerap dan menahan air lebih baik, suatu hal yang sangat dibutuhkan saat musim tidak menentu seperti sekarang," tambah Effendy.
Urgensi Menggunakan Pupuk Organik untuk Menjaga Produksi di Tengah Perubahan Iklim
Tidak dapat dipungkiri, perubahan iklim meningkatkan risiko gagal panen, dan kerugian yang ditimbulkan dari bencana pertanian mencapai miliaran rupiah setiap tahunnya. Effendy menyoroti bahwa pupuk organik tidak hanya membantu dalam pertumbuhan tanaman, tetapi juga menurunkan risiko kerusakan lahan. Dalam jangka panjang, petani tidak hanya memperoleh panen yang stabil tetapi juga menjaga kualitas tanah mereka untuk masa depan.Â
Seiring meningkatnya ancaman perubahan iklim, Ahmad Effendy Noor menekankan agar para petani memanfaatkan pupuk organik lokal yang lebih terjangkau. Dengan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia impor, petani tidak hanya berhemat tetapi juga memperkuat kemandirian sektor pertanian dalam negeri.
PT Nividia Pratama dan Komitmennya dalam Mendukung Petani
Di akhir pernyataannya, Ahmad Effendy Noor menyampaikan bahwa PT Nividia Pratama siap mendukung para petani melalui penyuluhan dan kemudahan akses terhadap produk-produk organik. Ia menambahkan bahwa perusahaannya akan bekerja sama dengan berbagai instansi pertanian untuk meningkatkan edukasi mengenai manfaat pupuk organik, termasuk memperkenalkan praktik penggunaan yang tepat. "Dengan pemahaman dan penerapan yang benar, pupuk organik dapat menjadi sekutu petani menghadapi musim yang sulit diprediksi," tegas Effendy.
Dengan semakin tak menentunya perubahan musim dan iklim, penggunaan pupuk organik bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan yang mendesak bagi petani Indonesia. Ahmad Effendy Noor berharap kesadaran ini semakin meluas sehingga ketahanan pangan nasional dapat terus terjaga.