Mohon tunggu...
Achmad Zaky
Achmad Zaky Mohon Tunggu... Wiraswasta - Business Development at WBA Indonesia

Experiential Longlife.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hasyimsyah Nasution, Tokoh Intelektual Moderat Muhammadiyah Sumatera Utara

29 Oktober 2023   19:45 Diperbarui: 29 Oktober 2023   19:50 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Milat Muhammadiyah ke 111. Sumber: Suara Muhammadiyah.

Profesor Hasyimsyah Nasution MA adalah salah satu tokoh intektual Muhammadiyah di Sumatera Utara. Hasyimsyah bukan hanya seorang akademisi Islam yang cemerlang dengan pemikiran moderatnya yang relevan bagi ragam generasi dan budaya, beliau juga seorang pemimpin yang matang menjalankan organisasi Muhammadiyah, dipercaya kembali untuk menjadi Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara periode 2022 – 2027.

Muswil ke 13 Muhammadiyah Sumut, Prof. Hasyimsyah Nasution, MA terpilih sebagai Ketua PWM Sumatera Utara. Sumber: Dokumentasi Muhammadiyah.
Muswil ke 13 Muhammadiyah Sumut, Prof. Hasyimsyah Nasution, MA terpilih sebagai Ketua PWM Sumatera Utara. Sumber: Dokumentasi Muhammadiyah.

Hasyimsyah Nasution lahir di Anggoli, Tapanuli Tengah, dan dibesarkan dalam keluarga yang memiliki hubungan erat dengan Muhammadiyah. Beliau menempuh Pendidikan Dasar di SD Negeri Anggoli dan Madrasah Ibtadaiyah Muhammadiyah (1968), meneruskan pendidikan jenjang berikutnya di PGA Muhammadiyah Sibolga (1970) dan SMP Muhammadiyah Padang Panjang (1971), lalu melanjutkan pendidikan di Kuliyyatul Muballighin Muhammadiyah (Aliyah) Padang Pandang (1974). Sejak kecil, Hasyimsyah rutin mengikuti aktifitas dan pengajian di ranting-ranting Muhammadiyah yang secara langsung membentuk fondasi pemikirannya.

Pada Februari 2005, Prof. Hasyimsyah Nasution, MA dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU). Hasyimsyah, sebelumnya mendapatkan gelar Sarjana Dakwah dari Fakultas Ushuluddin IAIN Medan (1981), mendapatkan gelar Magister (1993) dan gelar Doktor (1997) Pengkajian Islam dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam perkembangan dunia yang semakin kompleks, pemikiran moderat Hasyimsyah menawarkan alternatif menarik bagi lintas generasi, terutama untuk merangkul generasi muda dengan pendekatan rasional yang relevan dengan zaman. Artikulasi dari pemikiran tersebut adalah memahami Islam moderat sebagai jembatan antara pemikiran fundamentalis dan liberal. Pemikiran ini mencerminkan visi Muhammadiyah yang mengedepankan toleransi, inklusivitas, dan harmoni sosial.

Sebagai intelektual dan akademisi, Hasyimsyah aktif menyampaikan pandangannya melalui jurnal dan buku. Dalam tulisan-tulisannya, Hasyimsyah menggarisbawahi pentingnya selaras dengan budaya dan kearifan lokal dalam mempromosikan nilai-nilai Islam moderat. Hasyimsyah tidak hanya mendalami pemikiran moderat yang dibawa oleh K.H. Ahmad Dahlan, tetapi juga membagikan wawasannya melalui kajian serta tulisan.

Di internet, melalui Google Scholar, wawasan dan gagasan beliau dapat diselami pada banyak jurnal dan artikel, diantaranya: Konsep Syariat Islam Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja Secara Terintergrasi, Peran Organisasi Islam Dalam Membangun Keutuhan Masyarakat, Unsur Kearifan Lokal Dalam Legenda “Malin Kundang”, Pola Komunikasi Tokoh Agama dan Tokoh Adat dalam Meningkatkan Keharmonisan Hubungan Antarumat Beragama di Kecamatan Pintu Pohan Meranti Kabupaten Toba Samosir, Hegemonitas Adat Terhadap Perkembangan Islam Pada Masyarakat Batak Karo Sumatera Utara, Religious Communication of Sunni-Shi’I in Resolving Internal Religion Conflict in North Sumatra, Transcendental Epistemology Study of Philosophy of Wisdom Muta’aliyah Mulla Sadra, Organizational Communication Model on The Implementation of The Sakinah ’Aisyiyah Family’ Sumatera Utara.

Hasyimsyah Nasution juga berkontribusi dalam jurnal internasional “The Contribution of Abdur Rozak Fachruddin in Muhammadiyah Education” (2020). Kajian penelitian tersebut mengidentifikasi kontribusi yang telah diberikan oleh Abdur Rozak Fachruddin pada bidang Pendidikan Islam, terutama dalam konteks Sekolah Pendidikan Muhammadiyah di Indonesia. Kontribusi tersebut mencakup berbagai upaya, seperti mencabut larangan penggunaan jilbab bagi siswa-siswi Muslim di sekolah umum, menjadi guru di institusi Muhammadiyah, menyelenggarakan kursus untuk pengembangan Hizbul Wathon, serta kontribusi dukungan A.R. Fachruddin dalam pendirian Universitas Muhammadiyah di Yogyakarta.

K.H. Abdur Rozak Fachruddin, Tokoh Muhammadiyah Indonesia. Sumber: Dokumentasi Muhammadiyah.
K.H. Abdur Rozak Fachruddin, Tokoh Muhammadiyah Indonesia. Sumber: Dokumentasi Muhammadiyah.

Profesor Hasyimsyah Nasution MA adalah bukti nyata bahwa pemikiran moderat dapat menjadi jembatan antara tradisi dan modernitas, antara kearifan lokal dan agama, serta antara generasi yang berbeda. Semua kontribusi Hasyimsyah adalah cerminan dari ideologi Muhammadiyah yang menekankan pendidikan, toleransi, dan peran aktif dalam membangun masyarakat yang harmonis dan inklusif. Pada tahun 2005, Hasyimsyah Nasution, Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Utara ini menulis buku berjudul "Filsafat Islam" yang diterbitkan oleh penerbit Gaya Media Pratama. Buku tersebut saat ini banyak dijadikan acuan pada karya ilmiah dan jurnal penelitian yang berkaitan dengan studi Islam.

Muhammadiyah dari Masa ke Masa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun