Mohon tunggu...
Achmad Zaky
Achmad Zaky Mohon Tunggu... Wiraswasta - Business Development at WBA Indonesia

Experiential Longlife.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

PENA untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Subsisten dan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Indonesia

27 Desember 2022   20:14 Diperbarui: 27 Desember 2022   20:23 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan Program PENA di Malayang Raya. FOTO: Humas Kementerian Sosial RI.

Menteri Sosial RI Tri Rismaharini menghadirkan langsung Ibu Aminah penjual Semanggi di Surabaya yang kini telah berhasil memperbaiki keuangan keluarganya. Pendapatan Aminah sebelum mengikuti program pemberdayaan berkisar maksimal 150 ribu per hari, dan setelah mengikuti program pemberdayaan omzetnya saat ini mencapai 5 juta per hari. 

Aminah merupakan pemenang Pahlawan Ekonomi yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Surabaya sejak tahun 2010 guna membina pelaku Usaha Kecil, Menengah, dan Mikro (UMKM). Program pemberdayaan tersebut kini diadopsi secara nasional dan Kabupaten Malang menjadi pemodelan pertama (pilot project) dari program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA).

PENA yang merupakan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Subsisten dan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem, pada 23 Desember 2022 telah melakukan serah terima tahap 1 (pertama) bagi 443 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk wilayah Malang Raya. 

Untuk memastikan program tersebut berjalan dengan baik Kementerian Sosial menyasar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Keluarga Penerima Harapan (KPH) usia produktif di mana memiliki semangat juang tinggi sehingga tidak hanya 'tangan di bawah' tetapi nantinya diharapkan bisa menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia. “Ada yang tidak bisa menjahit lalu beliau minta mesin jahit, dan sekarang sudah menjadi exportir pakaian muslim ke Timur Tengah. Asal yakin semuanya bisa bapak ibu, yang hadir saat ini contoh langsung yang sudah sukses”, Mensos Risma memberi semangat.

Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) mendapat dukungan dan apresiasi dari Anggota DPR RI Komisi XI Andreas Eddy Susetyo, “Program ini mulai dirintis bulan Juni lalu dan bisa dilaksanakan pada bulan Desember, ini merupakan tujuan dari kita bernegara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa serta mensejahterakan masyarakat”. Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primato Juwono menyampakai bahwa bantuan sosial (Bansos) berhasil meningkatkan literasi "Penerima Bansos berhasil meningkatkan literasi dengan data bahwa 61% telah memiliki rekening dan 80% telah melakukan transaksi perbankan. 

Saat ini penerima Bansos ada yang penghasilannya ratusan juta rupiah per bulan”. Ibu Diah, penjual kue yang telah mengikuti program Pahlawan Ekonomi karena suaminya kena PHK mengatakan “Kita akan diajarkan keuangan, branding, packaging, promosi social media dan jualan online. Selain jadi pintar, saya juga jadi kaya ikut program ini”. Kemensos menargetkan 8.500 penerima manfaat di seluruh Indonesia agar keluar dari garis kemiskinan.

Kemensos bersama Pemerintah Daerah serta pendamping PKH mengawal proses pencairan sampai kepada penerima manfaat dan dimanfaatkan dengan baik. Hal tersebut untuk mewujudkan arahan Presiden Joko Widodo yang menargetkan tingkat kemiskinan ekstrem mencapai nol persen pada 2024. Pahlawan Ekonomi Nasional, bangkit bersama bangun bangsa untuk Indonesia makmur sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun