Sama-sama memiliki tutorial! Ya, Itulah yang ada dalam fikiran jika membayangkan pesatnya perkembangan hijab dan dibandingkan dengan komputer canggih ciptaan Tuhan. Jika hijab saat ini telah memiliki ribuan tutorial, maka jauh sebelum itu otak telah lebih hebat dan mengagumkan! Dengan susunan-susunan sistemnya yang begitu rumit, maka itulah sebenarnya kesempurnaan penciptaan. Perbedaannya hanya pada, tutorial hijab adalah hasil karya manusia dan produk kemajuan pola pikir, modernitas, dan gaya hidup pada fashion untuk kaum hawa saat ini, sedangkan otak adalah benar-benar murni karya luar biasa dari sang Esa. Tutorialnya, tentu saja jutaan kali lebih rumit dari hijab. Tutorial yang hanya dikuasai oleh Allah SWT.
Mengesankan adalah, para ilmuwan jenius sekalipun yang menggunakan dan mengaktifkan penuh otak mereka pada penelitian otak, maka itu sudah jelas bahwa mereka pun menggunakan otak untuk meneliti otak. (Solso, 2007) bahwa sebagian besar informasi tentang otak dan fungsi-fungsinya diperoleh dari studi terhadap trauma (luka) kepala pada korban perang atau kecelakaan. Sebagai contoh, dalam Perang Dunia I, para dokter bedah yang merawat korban yang terkena pecahan peluru dikepala memperoleh ilmu berharga tentang letak area khusus pada otak (seperti area yang berhubungan dengan penglihatan, kemampuan berbicara, pendengaran) dan fungsi otak secara umum. Diasumsikan bahwa kemunduran perilaku terkait dengan kerusakan pada bagian tertentu di otak, yang menyebabkan para peneliti menyimpulkan bahwa bagian-bagian otak tersebut dalam keadaan normal berfungsi mengendalikan fungsi-fungsi psikologis tertentu. Ini berarti bahwa, sebenarnya otak itu bahkan lebih hebat dari manusia itu sendiri.
Sebagai hasil evolusi, otak manusia dilingkupi oleh tulang tempurung yang sekeras batu. Dibungkus oleh lapisan-lapisan membra yang kuat, dan dilindungi oleh cairan serebral yang kental. Perisai-perisai ini menimbulkan kesulitan bagi para ilmuwan yang ingin mengamati aktivitas otak manusia secara langsung.
Sebagai kreatifitas fashion, hijab dilingkupi beberapa indikator untuk dapat menutupi kepala secara sempurna. Didasari oleh ciput (dalaman jilbab), kemudian dipakaikan kain diatas kepala baik berbentuk segi empat maupun persegi panjang, dan diputarkan serta disusun serapi mungkin (bahkan ada yang tak bisa dimengerti mengapa harus ditumpuk sedemikian rupa) dan dikuatkan dengan berbagai bentuk jarum agar dapat bertahan sebagai pelindung kepala wanita muslim yang notabene telah berkembang menjadi trend bebrusana dikalangan kaum hawa.
Sekedar untuk diketahui, hijab bukanlah sekedar untuk dijadikan alasan sebagai identitas agar dianggap muslimah. Namun benar-benar sebagai pakaian perempuan islam yang sesuai ajaran dan mematuhi syariat. Dan otak, bukan pula sekedar organ agar kepala tidak kosong dan nol akan akal pikiran. Namun sebagai satu bentuk benda yang diharapkan dapat bermanfaat dan memberi manfaat bagi manusia satu dan lainnya.
Semua memiliki fungsi asal.
Jika benar fungsinya, maka benar pula produk yang dihasilkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H