Berawal dari kecintaan akan musik jazz, Adi Sucipto, mahasiswa komunikasi UIN Jakarta, menggagas sebuah pentas musik jazz di UIN Jakarta. Ia berangkat dengan semangat bahwa musik jazz itu tidak mahal dan bisa dinikmati semua kalangan. Selain itu, Adi Sucipto yang sedang menulis skripsi tentang dakwah dan jazz, juga ingin menghadirkan hiburan berkelas untuk mahasiswa-mahasiswa yang baru selesai UAS.
Gagasan itu berhasil diwujudkan bersama teman-temannya, meski dengan modal nekat dan waktu yang mepet. Acara Jazz Pojok Kampus digelar hari Kamis, 20 Juni 2013 di taman Teater Syahid yang teduh dengan pohon-pohon rindang yang mengitari. Didukung oleh Forum UKM UIN Jakarta, acara ini menghadirkan Beben Jazz, musisi jazz yang sedang moncer di Indonesia. Penampilannya mampu menyihir puluhan mata yang memenuhi taman Teater Syahid siang itu.
Tak mau ketinggalan, mahasiswa UIN yang menggeluti musik jazz ikut ambil bagian , di antaranya Rose in The Bottle (FISIP) dan Triot (SAINTEK). Acara kian memanas saat teman-teman dari Komunitas Jazz Kemayoran tampil menghibur penonton yang sejak awal antusias menikmati pentas musik jazz yang baru pertama kali diadakan di UIN Jakarta.
Acara yang dihelat dari pukul 14.00 hingga 17.00 tersebut bertambah semarak manakala dibuka sesi diskusi . Beben Jazz menjelaskan sejarah, filosofi dan cara bermain muzik jazz. Penjelasan Beben Jazz ditimpali Wong Dzolim, budayawan UIN Jakarta, yang melihat jazz dari perspektif agama dan budaya. Tak ayal, Jazz Pojok Kampus jadi tempat belajar jazz bagi mahasiswa UIN Jakarta. Acara ditutup dengan penampilan Ina Kamarie, istri Beben Jazz, yang sore itu tampil modis dan atraktif.
“Saya suka banget acara Jazz Pojok Kampus. Di kampus ini kita haus acara musik dan hiburan. Semoga acara Jazz Pojok Kampus bisa jadi acara rutin,” ujar Syaafah selepas menonton Jazz Pojok Kampus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H