Mohon tunggu...
Zakky Zidan
Zakky Zidan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Islam Negeri Jakarta

Topik atau Konten Favoritku adalah Politik dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penembakan Pada Calon Presiden Trump!!!

14 Juli 2024   11:56 Diperbarui: 14 Juli 2024   12:01 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Sabtu sore di Butler, Pennsylvania, terjadi penembakan di rapat umum mantan Presiden Donald Trump. Insiden ini dimulai ketika pelaku penembakan, dari posisi tinggi di luar area rapat umum, melepaskan beberapa tembakan sebelum akhirnya tewas oleh personel Secret Service. 

Video yang beredar menunjukkan Trump, dengan darah di wajahnya, segera dibawa oleh petugas keamanan. Insiden ini mengakibatkan satu anggota audiens tewas dan dua lainnya terluka parah. Trump sendiri terluka di bagian atas telinga kanannya akibat peluru tersebut. FBI dan beberapa agensi federal lainnya segera melakukan penyelidikan, yang saat ini menduga ini sebagai upaya pembunuhan.

Para peserta rapat umum menggambarkan situasi setelah penembakan sebagai kekacauan total. Beberapa peserta awalnya mengira suara tembakan adalah kembang api, sementara yang lain menyaksikan orang-orang terkena tembakan. 

Ron Moose, seorang pendukung Trump, menjelaskan bahwa setelah mendengar empat tembakan, dia melihat kerumunan berjatuhan dan Trump segera dilindungi oleh Secret Service. BBC juga melaporkan kesaksian seorang pria yang melihat pelaku dengan senapan merayap di atap dekat acara dan mencoba memperingatkan pihak keamanan.

Reaksi terhadap insiden ini datang dari berbagai pihak, termasuk Presiden Joe Biden yang mengecam kekerasan tersebut dan menyerukan persatuan nasional. Biden juga berbicara langsung dengan Trump setelah insiden untuk menyampaikan keprihatinannya. Kampanye Biden menghentikan iklan televisi dan semua komunikasi keluar sebagai tanda solidaritas. Para pemimpin Partai Republik dan Demokrat secara cepat mengutuk kekerasan ini, menegaskan bahwa tidak ada tempat untuk kekerasan politik di Amerika Serikat.

Insiden ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai keamanan di rapat umum kampanye politik, terutama menjelang pemilihan yang semakin dekat. Beberapa sekutu Trump menilai bahwa serangan ini bermotif politik, mengaitkannya dengan retorika kekerasan yang mereka anggap dipicu oleh lawan politiknya. 

Trump sendiri, yang tengah menghadapi beberapa masalah hukum, terus melanjutkan kampanyenya untuk pemilihan ulang melawan Biden. Meskipun terjadi insiden ini, Trump dan pendukungnya tetap tegar dan berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan politik mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun