Mohon tunggu...
ZAKKY ZAIN ALFI SYAHRI
ZAKKY ZAIN ALFI SYAHRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasigma

Saya manusia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemampuan Membaca Kritis dalam Menerima Berita Hoax

22 Oktober 2024   11:58 Diperbarui: 22 Oktober 2024   12:19 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://tse1.mm.bing.net/th?id=OIP.YRcOzVjatOW1iGKKMEQdsAAAAA&pid=Api&P=0&h=180Input sumber gambar

Pendahuluan

Kemampuan membaca kritis sejalan dengan kemampuan menghindari berita bohong, terutama di era digital saat ini.Dalam konteks ini, membaca kritis bukan sekedar kegiatan membaca, tetapi juga mencakup analisis, evaluasi, dan penilaian terhadap informasi yang diterima. Pembahasan berikut ini mendukung pentingnya membaca kritis sebagai sarana memerangi berita palsu.

Latar Belakang

Membaca kritis adalah suatu proses di mana seorang individu tidak hanya membaca  secara pasif suatu teks, tetapi juga menganalisis, mengevaluasi, dan mempertanyakan informasi yang disajikan. Menurut Yudyaningsih (2019), keterampilan membaca kritis memungkinkan individu untuk lebih memperhatikan informasi  dari sumber yang meragukan. Mengingat maraknya berita palsu, penting bagi setiap individu untuk mengembangkan kemampuan mengevaluasi kebenaran informasi yang mereka terima.

Pembahasan

Pentingnya Membaca Kritis

1. Verifikasi Sumber Informasi

Membaca kritis mendorong individu untuk mempertimbangkan keandalan sumber. Saat mendapatkan berita, prioritaskan sumber terpercaya seperti media arus utama dan publikasi perdagangan. Jika informasi dari sumber lain tidak dapat diverifikasi, maka informasi tersebut tidak boleh diungkapkan.

2. Analisis Isi Kemampuan  menganalisis isi sangat penting untuk membaca kritis.

Individu harus mempertimbangkan apakah informasi tersebut logis dan konsisten dengan fakta yang diketahui. Misinformasi sering kali berisi klaim yang berlebihan atau tidak masuk akal, sehingga analisis kritis dapat membantu mengidentifikasi informasi yang menyesatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun