Romawi, siapa yang tidak mengenalnya meskipun hanya sebatas nama dan warisannya sampai sekarang bisa dirasakan oleh umat manusia mulai penamaan dalam istilah militer, angka yang sering kita pakai untuk penomoran halaman, penanggalan Masehi yang dipakai oleh manusia saat ini merujuk pada kalender julian yang diusulkan oleh astronomi Sosiogenes yang kemudian disahkan oleh Julius Caesar.
Tidak diketahui secara pasti bagaimana mulai berdirinya Romawi tetapi salah satu sumber sejarah yang diapakai rujukan adalah legenda yang ditulis oleh  Vergellius yang berjudul Aeneis vergellius menceritakan tentang seorang pelarian dari perang troya yang bernama Aeneas ke wilayah Italia.Â
Aeneas kemudian mempunyai keturunan bernama Rhea Silva dari rhea silva inilah lahir bayi kembar yang diberi nama  Remus dan Romulus. Oleh pamannya, Rhea Silva diusir dan bayi kembarnya dibuang  di sungai tiber hingga kemudian bayi tersebut ditemukan dan diasuh oleh srigala.Â
Ketika dewasa mereka mendirikan kota roma akan tetapi karena ambisi berkuasa, Romulus membunuh Remus dan menjadi penguasa tunggal di Roma. kisah tersebut diabadikan dengan dibuatnya patung perunggu srigala menyusui bayi kembar dan logo srigala menyusui bayi kembar juga dipakai oleh klub sepak bola AS Roma.
Kisah Remus dan Romulus hanyalah sebuah mitos yang mana digunakan oleh bangsa romawi untuk menaikkan derajatnya, secara historis kota Roma dibangun oleh  para petani latin yang tinggal di kawasan  sebelah utara semenanjung italia.
Romawi mengalami tiga kali pergantian sistem pemerintahan mulai dari monarki (750 SM - 500 SM), republik (500 SM - 27 SM), dan kekaisaran (27 SM - 476 M).
 Menjelang akhir dari sistem pemerintahan republik romawi, tiga jendral romawi Julius Caesar, Marcus Licinus Crassus, Gnaeus Pompeius Magnus (Pompey yang agung) membentuk persekutuan politik informal yang disebut dengan Triumvirat dan yang menjadi pemimpinnya dalah Pompey.
Munculnya Triumvirat disebabkan oleh kondisi romawi yang kacau pada saat itu dimana senat terlalu berkuasa dan terjadinya disparitas antara golongan bangsawan dan rakyat biasa yang disebabkan penggolongan dua jenis penduduk, yaitu  Patricia dan Plebea.Â
Golongan patricia berasal dari kalangan bangsawan yang secara turun-temurun mewarisi kekayan dan tanah yang luas dan golongan ini dianggap sebagai warga negara penuh.Â
Sedangkan golongan plebea adalah orang biasa yang dianggap tidak memiliki kewarganegaraan penuh akan tetapi masih memiliki hak politik dan hak untuk memperoleh kekayaan. Karena golongan dari patricia punya kewenangan untuk menduduki lembaga politik di Romawi, maka mereka bisa bertindak sewenang-wenangnya.