Segala hal yang sedang kita hadapi, yang kita miliki bukanlah aset dan kepunyaan kita sepenuhnya. Ia adalah sebuah titipan untuk dijalankan dengan segala keinsafan dan kesungguhan. Hidup adalah amanah. Amanah menjadikannya sakral. Kesakralan ini menjadikan seorang manusia diharap lebih memperhatikan dan mengembannya dengan segala upaya maksimal yang ada.
Begitu  pula kami, ketika dititipi amanah sebagai guru. Seakan-akan diri belum pantas menyandang tugas itu. Ilmu kami, mental kami, kepribadian kami, kemampuan kami,ketrampilan kami. Namun usaha keras adalah yang bisa kami beri.memantaskan diri, sedikit demi sedikit.
Memahami kesucian amanah ini, maka harus dihadapi dengan kesucian hati dan ketulusannya. Keikhlasan sebagai sebuah titik cerah tempat kami berlabuh dalam perjuangan. Keikhlasan menjadi sebuah dasar perjuangan besar. Dengan segala kelebihan dan kekurangan kami meneguhkan hati,mematri sadar keikhlasan, mewujudkannnya dalam usaha untuk selalu berfikir keras, bekerja keras, bersabar keras dan berdoa keras.
Tak berhenti sampai disini, kami hanya manusia lemah yang harus selalu memohin ridha dan petunjukmu, bagaimana kami harus mendidik dan membimbing mereka.ya allah hambamu yang penuh lalai dan kebodohan ini, selalu memohon segala hidayah dan arahanmu, disetiap langkah hidup ini, dalam mengemban amanah sebagai seorang guru yang akan bertanggung jawab mendidik murid.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H