Sejak dinyatakan adanya pandemi Covid-19, pemerintah Indonesia menghimbau masyarakatnya untuk melakukan Physical distancing dimana seluruh masyarakat dilarang keluar rumah jika tidak ada kegiatan yang mengharuskan keluar rumah. Dengan ini, membuat pelaku usaha juga mengalami kendala dalam melakukan kegiatan bisnis seperti transasksi jual-beli kepada konsumen.
Internet menjadi media yang super canggih yang tidak hanya diakses untuk mencari informasi seperti berita, atau ilmu pengetahuan umum, namun juga dapat menjadi media komunikasi bagi pelaku bisnis dapat menjadi media transasksi jual-beli bersama konsumen dari jarak jauh memperluas pasar melalui media sosial. Pelaku usaha yang awalnya hanya mengandalkan kegiatan bisnis secara tatap muka bersama konsumen sedikit mengalami kewalahan, apalagi sejak dinyatakan pandemi Covid-19, dimana para pelaku usaha yang tidak memanfaatkan digital marketing sebagai media bertransaksi yang bisa diandalkan dengan baik.
Pelaksanaan KKN Back to Village 3 kali ini berbeda dengan periode sebelumnya karena adanya pandemi Covid-19. Sistem pelaksanaan KKN Back to Village 3 saat ini menggunakan beberapa program tematik yang dilaksanakan secara individu di daerah masing-masing. Hal tersebut bertujuan agar dalam dilaksanakannya program ini Mahasiswa tetap mematuhi anjuran pemerintah dalam menaati protokol kesehatan, seperti penerapan social distancing, wajib menggunakan masker dan selalu mencuci tangan atau hand sanitizer.Â
Program yang penulis pilih dalam KKN tematik adalah Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19 dan dilaksanakan di desa tempat penulis tinggal yaitu Desa Kalibaru Kulon. Desa Kalibaru Kulon merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur. Desa ini merupakan desa yang berpotensi dalam bidang pertanian dan perkebunan. Selain terkenal sebagai desa penghasil kopi, Kalibaru juga kaya dengan rempahnya. Hasil kebun tersebut banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan baku untuk membuat produk yang mereka jual, salah satunya usaha Jamu Tradisional.
Setelah penulis melakukan Survey dan Observasi di Desa, penulis menargetkan sebuah keluarga yang sedang menjalankan usaha mikro rumahan. Usaha tersebut telah dijalankan kurang lebih selama kurang lebih 3 tahun. Namun karena adanya pandemi Covid-19 penjualan mereka mulai menurun dari biasanya karena harga bahan baku yang semakin mahal dan kendala pada pemasaran produk.Â
Meski saat ini jamu tradisional banyak dicari oleh masyarakat untuk meningkatkan imun di masa pandemi. Sehingga penulis berinisiatif untuk membantu pemilik usaha dengan melakukan suatu inovasi untuk membantu mengembangkan usaha tersebut.
Pada kegiatan KKN ini penulis ingin meningkatkan penjualan dengan memperkenalkan produk secara luas kepada masyarakat melalui digital marketing dan menerapkan strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan. Adanya program tersebut diharapkan dapat mengurangi dampak dari pandemi Covid-19. Pemanfaatan media sosial sangat berpengaruh terhadap UMKM yang sedang merintis. Penerapan strategi pemasaran juga dapat membantu meningkatkan penjualan terhadap usaha yang dijalankan. Selain strategi pemasaran penulis juga memberikan pelatihan dalam merancang desain grafis seperti mendesain label untuk kemasan produk yang lebih menarik dan mengajarkan cara promosi di sosial media. Penulis juga membantu dalam mengemas produk dengan membuat packaging terlihat lebih menarik. (Zakiya Alifiananda Putri/KKN06/Kalibaru Kulon/Esti Utarti)
