Kasus bullying terus bergulir. Seperti bola salju yang menggelinding, semakin lama semakin membesar. Semakin hari semakin banyak berita tentang bullying di sekolah.
Kejadiannya pun semakin mengerikan. Mulai dari korban bullying yang nekat membakar sekolah, korban bullying yang pindah ke SLB, sampai korban bullying yang menusuk teman sekelasnya karena tidak terima selalu di-bully.
Melihat betapa besar dampak bullying bagi murid, pihak sekolah tidak boleh diam dan menganggap remeh. Harus ada tindakan tegas dan kepedulian dari kepala sekolah, guru, dan wali murid tentunya.
Bullying di sekolah sering terjadi karena pihak sekolah yang tidak perduli dan tidak menganggap serius kasus bullying. "Ah, namanya juga anak-anak. Suka bercanda". Demikian lah tanggapan/komentar yang sering dilontarkan para guru jika ada laporan bullying.
Untuk itu, menindak bullying di sekolah dapat dimulai dari ketegasan para guru. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menindak bullying di sekolah.
1. Setiap Guru Harus Menyadari Bahaya Bullying
Guru mempunyai posisi sentral dalam menindak bullying di sekolah. Karena berkaitan dengan tugas guru sebagai pengajar, pembimbing, dan pengawas bagi setiap perkembangan sikap, perilaku dan tingkah laku anak di sekolah.
Seorang guru harus sering bertanya kepada murid tentang perasaan atau masalah yang dihadapi. Jika murid merasa tidak nyaman, apalagi merasa terancam, maka guru harus segera mengambil tindakan. Â
Terhadap murid pemalu, guru juga harus bisa mengambil hatinya untuk bersikap terbuka. Dan jika guru mendapatkan laporan bullying di kelas, guru harus responsif. Jangan hanya diam dan justru diabaikan.
Seorang guru juga selayaknya dapat dijadikan contoh. Jadi, jangan sampai  gurunya yang justru menjadi pelaku bullying di sekolah.