Cara menggerakkan pikiran adalah tetap membiasakan membaca dan menulis. Sebagaimana budaya akademik seorang mahasiswa. Tetap membaca buku, artikel jurnal, artikel di media online, majalah, dan bacaan lainnya yang berguna untuk melatih daya berpikir kritis. Juga membiasakan menulis di sosial media, di story watsapp, postingan instagran, dan media lainnya.
Mengapa budaya menulis dan membaca tidak boleh hilang? Karena dua hal itu adalah acara untuk menggerakkan pikiran supaya menjadi ibu rumah tangga yang cerdas, berdaya, dan kritis terhadap masalah-masalah keluarga dan sekitar.
Jadi, kalau kamu lulusan S2 yang memilih menjadi ibu rumah tangga, kamu tidak perlu minder dan berkecil hati. Karena kamu adalah perempuan hebat. Teruslah bergerak dengan pikiran dan jiwamu untuk membangun rumah tangga yang sejahtera. Sehingga, kamu bisa melahirkan generasi emas untuk bangsa, dan mampu menciptakan tatanan sosial yang baik.
Selain itu, kualitas masyarakat dapat diukur dari kualitas lingkungan keluarga. Untuk meningkatkan kualitas keluarga, tentu tidak terlepas dari peran ibu rumah tangga. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H