Cara Bertahan Hidup dengan Gaji di Bawah 500.000 Rupiah per Bulan

Mencari dan mendapatkan pekerjaan adalah salah satu hal paling krusial bagi kehidupan manusia. Pada umumnya, seseorang memilih pekerjaan tidak hanya didasarkan pada gaji. Namun juga berdasarkan minat, lokasi dan kesesuaian dengan jurusan  kuliah. Adapun pertimbangan generasi Z (generasi yang lahir tahun 1997-2012) dalam memilih pekerjaan dari hasil survei IDN research didasarkan pada: tawaran gaji, jenjang karir, minat, jam kerja, lokasi, relevan dengan jurusan pendidikan yang ditempuh dan kondisi lingkungan kerja. Meskipun ada banyak pertimbangan, namun faktor tawaran gaji mencapai 80%. Artinya, gen Z lebih mengutamakan gaji dibanding faktor lainnya dalam memilih pekerjaan.

Terkait gaji, tidak semua profesi mempunyai gaji fantastis. Di zaman now, masih banyak profesi dengan gaji rendah namun banyak peminat. Misalnya profesi GTT atau guru honorer yang gajinya hanya ratusan ribu rupiah per bulan. Profesi lainnya adalah pemadam kebakaran, wartawan, satpam dan OB. Jika anda termasuk generasi millenial atau Gen Z dengan gaji rendah, maka anda harus mempunyai inovasi untuk menambah uang pemasukan. Berikut  adalah beberapa tips bertahan hidup dengan gaji rendah atau gaji di bawah 500.000 rupiah per bulan. Tentunya tips ini dapat dipraktikkan jika anda hidup di desa. Karena bagi anak rantau atau yang hidup di kota, sepertinya sangat sulit jika harus bertahan hidup dengan gaji di bawah 500 ribu rupiah per bulan.

1. Membuka Jasa Bimbingan Belajar/Bimbel
Dulu mungkin hanya anak kota yang menikmati jasa bimbel dengan harga yang cukup mahal, yakni ratusan sampai jutaan rupiah per bulan. Saat ini, di desa telah banyak program bimbel namun dengan tarif yang sangat murah. Di desa saya di Lamongan, anak-anak SD/MI hanya membayar 2.000 rupiah dalam satu kali pertemuan bimbel dengan durasi sekitar 60-90 menit. Materi pembelajarannya pun beragam, mulai dari matematika, IPA, IPS, PAI, bahasa Inggris, dan bahasa Arab.  

Konsep bimbel di desa adalah bimbel rumahan. Yakni peserta bimbel datang ke rumah tutor dengan membawa buku sesuai jadwal pelajaran di sekolahnya dan membawa uang 2.000 rupiah. Mereka mengikuti bimbel tidak hanya untuk mengerjakan PR, namun juga untuk mengejar ketertinggalan materi selama di kelas.  

Maraknya bimbel di desa disebabkan oleh orang tua yang kesulitan menemani anak belajar. Pelajaran anak zaman now disebut lebih rumit dan berbeda dengan materi pelajaran zaman dulu. PR yang diberikan guru zaman now juga sering berhubungan dengan penggunaan teknologi komunikasi. Sehingga para orang tua di desa merasa kewalahan. Rata-rata orang tua di desa juga berprofesi sebagai nelayan dan petani, sehingga mereka sudah terlalu lelah untuk menemani anak belajar di malam hari.

Membuka jasa bimbel  di desa sangatlah menguntungkan. Jika dalam sehari terdapat 10-20 anak yang mengikuti bimbel anda dengan tarif 2.000 rupiah per anak, maka anda akan mendapatkan penghasilan tambahan per harinya 20.0000-40.000 rupiah. Cukup lumayan untuk menambah uang belanja harian atau membeli bensin.

2. Menjual pulsa
Di era internet seperti sekarang, masih banyak warga desa yang membutuhkan pulsa untuk melakukan panggilan biasa dan mendaftarkan paket internet. Panggilan biasa dilakukan karena sebagian warga desa masih kesulitan untuk mengoperasionalkan sosial media seperti watsapp, instagram, facebook atau messenger. Sehingga mereka lebih senang menggunakan layanan telpon karena dinggap lebih mudah dan lebih sederhana. Sebagian warga desa juga belum mempunyai smartphone.

Karena itu lah, membuka usaha jualan pulsa untuk menambah penghasilan bulanan cukuplah menguntungkan dan mudah dilakukan. Modalnya tidak terlalu besar, tidak membutuhkan banyak tenaga, serta dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Di zaman now, pulsa tidak terbatas hanya pulsa HP namun juga pulsa listrik, voucher game, e-money dan untuk bayar tagihan lainnya. Untuk top-up pulsa dapat dilakukan dengan banyak cara seperti via Shopee, aplikasipulsa.com, Fazz Agen, dan aplikasi/website lainnya. Meskipun keuntungan dari jual pulsa hanya 1.000-3.000 rupiah dalam sekali pengisian pulsa, namun keuntungan yang sedikit tersebut akan cukup membantu biaya hidup jika anda sudah mempunyai banyak pelanggan.

3. Menjual snack bocil & jastip makanan
Snack bocil (Bocah Kecil) yang dimaksud adalah jajanan murah dengan bahan seadanya. Misalnya cilok, telur gulung, papeda gulung, piscok (pisang coklat) atau jajanan lainnya yang harganya sekitar 500-1.000 rupiah saja. Jualan snack bocil bisa dilakukan melalui online atau dititipkan di kantin-kantin sekolah.

Jika dijual secara online, promosi dapat dilakukan melalui story wa, story Fb, watsapp group dan platform media sosial lainnya. Sedangkan untuk pembelian dan pembayaran dapat dilakukan dengan COD atau pembeli mengambil pesanan ke rumah penjual. Jika lokasi pembeli masih terjangkau, penjual biasanya akan mengantar makanan secara langsung tanpa biaya antar.

Jika dititipkan di kantin sekolah tentu penjual harus membayar biaya penitipan. Biayanya tidak besar mungkin hanya 100-200 perak saja per-snack. Penjual juga bisa menitipkan snack jualannya di beberapa lokasi. Misalnya di kantin sekolah SD, kantin sekolah MI, di pasar tradisional atau jika dekat dengan pesantren, tentu lebih menguntungkan jika diperbolehkan menitipkan jualan.