Jika dalih lainnya adalah menolong orang yang berpuasa supaya tidak tergoda untuk membatalkan puasanya, maka alasan tersebut justru menunjukkan kelemahan keimanan seseorang.Â
Orang yang berpuasa landasannya adalah iman dan takwa. Jika puasa seseorang diniatkan benar-benar untuk meningkatkan ketakwaan dirinya kepada Allah SWT, maka dirinya tidak akan tergoda dengan sebaskom semur atau rendang.Â
Karena bagi dirinya, kenikmatan rendang satu baskom kalah dengan kenikmatan menjalankan puasa demi untuk lebih dekat dengan Allah SWT dan dimasukkan dalam golongan orang-orang yang beriman. Â
Hormatilah orang berpuasa sesungguhnya adalah jalan untuk menunjukkan arogansi diri. Landasan berpuasa adalah rasa ikhlas, lalu kenapa harus meminta dirinya dihormati?.Â
Sudah saatnya merubah jargon hormatilah orang yang berpuasa, terlebih dengan melakukan kekerasan untuk menertibkan warteg, dengan mengucapkan selamat makan bagi orang-orang yang tidak diwajibkan berpuasa Ramadhan. Karena di Al-Qur'an pun perintah makan lebih dari tiga puluh kali difirmankan Allah SWT, dibandingkan dengan ayat Al-Qur'an tentang puasa yang tidak sampai lima kali.Â
Mari mengisi bulan Ramadhan dengan perbanyak aktivitas zikir, ibadah dan sedekah. Mari memupuk jiwa welas asih terhadap saudara fakir dan saudara sesama manusia. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H