Banyuwangi adalah kota pesisir di ujung timur pulau jawa yang memiliki kekayaan  alam dan juga budaya melimpah. Salah satu budaya Banyuwangi yang terkenal adalah batik Banyuwangi. Batik Banyuwangi merupakan jenis batik pesisir yang memiliki 22 motif unik. Ciri khas batik Banyuwangi adalah motifnya, yang menggambarkan alam sekitar Banyuwangi (AI. Octavia, 2016).Â
Pada kesempatan kali ini, saya melakukan kunjungan dan wawancara kepada usaha Batik Muktiyasa. Usaha Batik Buktiyasa ini dimiliki oleh Hadi Kurniawan yang didirikan Sejak 2021.
Pembahasan
Batik Muktiyasa berawal dari sebuah hobi Hadi untuk menggambar. Dari hobi tersebut dia terjun ke dunia batik, di mana dia berkerja di produksi batik yang dimiliki saudara kembarnya sendiri. Pada tahun 2021 Hadi keluar dari usaha tersebut dan membuat usaha Batik Muktiyasa. Awalnya produksi batik ini hanya dikerjakan pekarangan rumah saja. Sekarang Batik Muktiyasa sudah membuat rumah produksi baru dan juga membuat toko untuk menjual batiknya sendiri.
Kini batik-batik tersebut sudah dipakai oleh model-model Indonesia dan dijual ke mancanegara. Kerennya lagi rata-rata karyawan berasal dari masyarakat sekitar.Â
Batik Muktiyasa ini memiliki sebuah motto yaitu "batik art for all generation" yang berarti batik itu untuk semua generasi. Dari melihat mottonya apa yang dilakukan Batik Muktiyasa untuk mencapai tujuannya?Â
Nah, Batik Muktiyasa ini menggunakan batik banyuwangi dengan trend-trend Fasyen modern sebagai cara mereka menghubungkan batik ke semua generasi. Contohnya dengan membuat batik yang berbentuk oversize, dan juga membuat batik yang berfungsi sebagai outerwear.
Ini merupakan cara yang menarik dalam membuat generasi muda untuk memakai batik. Dan juga bisa membuat mereka merasa trendi saat memakai batik. Dikarenakan batik yang di buat oleh batik muktiyasa ini bisa dipakai untuk sehari-hari, melepaskan dari kaitan batik sebagai baju formal saja.Â
Menurut saya apa yang dilakukan oleh Hadi Kurniawan dengan Batik Muktiyasa sangat luar biasa. Bisa membuat usaha dengan pendekatan seperti ini sangat tidak mudah untuk dilakukan. Mengingat lagi batik sering dianggap sebagai pakaian yang hanya cocok untuk acara formal atau tradisional. Pendekatan yang dilakukan Batik Muktiyasa ini tidak hanya untuk menarik pelanggan saja tetapi juga sebagai pelestarian budaya bayuwangi untuk generasi muda.
Kesimpulan