Mohon tunggu...
Zakinah Rizky Rahman
Zakinah Rizky Rahman Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Teknik Kelautan Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku, Kamu, dan Palang Raksasa

27 April 2015   18:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:37 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adakah palang itu kan roboh? Sebuah palang yang tak kasat mata namun lebih kokoh dari ketiga barrier ciptaan demon-demon Naraku, yang bahkan pedang Tessaiga kewalahan menghancurkannya. Adakah saatnya batas itu kan pudar? Sebuah pembatas yang lebih nyata dari isolasi geografis di masa evolusi, oleh gunung-gunung yang menjulang dan luasnya bahari. Suatu saat, mungkinkah palang itu kan menjelma menjadi emulgator? Sebuah zat pengemulsi yang menyatukan air dan minyak yang sering disebut bermusuhan karena adanya perbedaan tingkat polaritas pada keduanya. Entah kenapa, kepakan sayap kupu-kupu di perutku semakin menggebu ketika kucoba melewati palang-palang tersebut. Sebuah palang yang tak berarti apa-apa bagi kebanyakan orang. Apakah palang itu tak bekerja bagi mereka yang tak menganggapnya ada? Haruskah ia tak kuanggap ada juga? Namun adakah cara untuk tetap berdiri tegap dan berjalan maju ketika di hadapanmu terpampang ombak raksasa yang seakan siap menelanmu? Pembatas itu terlalu nyata untuk dianggap tak terlihat.. http://zakinahrizky-r.blogspot.com/2015/04/the-strongest-barrier.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun