Adakah palang itu kan roboh? Sebuah palang yang tak kasat mata namun lebih kokoh dari ketiga barrier ciptaan demon-demon Naraku, yang bahkan pedang Tessaiga kewalahan menghancurkannya. Adakah saatnya batas itu kan pudar? Sebuah pembatas yang lebih nyata dari isolasi geografis di masa evolusi, oleh gunung-gunung yang menjulang dan luasnya bahari. Suatu saat, mungkinkah palang itu kan menjelma menjadi emulgator? Sebuah zat pengemulsi yang menyatukan air dan minyak yang sering disebut bermusuhan karena adanya perbedaan tingkat polaritas pada keduanya. Entah kenapa, kepakan sayap kupu-kupu di perutku semakin menggebu ketika kucoba melewati palang-palang tersebut. Sebuah palang yang tak berarti apa-apa bagi kebanyakan orang. Apakah palang itu tak bekerja bagi mereka yang tak menganggapnya ada? Haruskah ia tak kuanggap ada juga? Namun adakah cara untuk tetap berdiri tegap dan berjalan maju ketika di hadapanmu terpampang ombak raksasa yang seakan siap menelanmu? Pembatas itu terlalu nyata untuk dianggap tak terlihat.. http://zakinahrizky-r.blogspot.com/2015/04/the-strongest-barrier.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H