Mohon tunggu...
Zaki Mubarak
Zaki Mubarak Mohon Tunggu... Dosen -

Saya adalah Pemerhati Pendidikan tinggal di Tasikmalaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Handphone dan Perubahan Perilaku Hidup Kita, Salah?

4 Juni 2017   15:42 Diperbarui: 4 Juni 2017   16:09 2482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumbe: Pratama.wordpress.com

(3) HP mengubah segalanya jadi instant. Era modern dipandang sebagai era yang serba cepat dan instant. HP dengan dukungan kehebatan softwarenya telah merubah dunia yang lambat menjadi cepat. Komunikasi antar negara tidak lama dan ndak butuh roaming. Komunikasi melalui dunia sosial media mampu mepercepat informasi secara cepat akurat dan lengkap, baik protagonist maupun antagonist. Para jurnalis yang melaporkan investigasinya akan mudah dan murah melaporkan temuannya. Para pembaca berita, cukup membuka HP atau Tablet untuk membicarakan beritanya yang terintegrasi dengan internet. Semua cepat, semua instant dan mengubah hidup kita. Lihat saja Go-Jek, Uber, Grab, Go-Box, dan lainnya, cepatkan?

Masih banyak sisi positif yang seharusnya saya buktikan, namun cukup sudahlah, saya yakin Anda bisa mengklasifikasikan sendiri tentangnya.

Kedua sisi negatif. (1) HP telah merubah pola komunikasi sosial kita. Komunikasi sosial yang sarat dengan makna, menjadi kaku dan tak fokus dengan kehadiran HP. Informasi yang sangat deras telah mampu mengubah fokus seseorang dari pola komunikasi dengan orang di hadapannya dengan orang didalam dunia mayanya. Yang dekat di dunia nyata kadang kalah dengan orang yang dekat di dunia maya. Kita lebih mementingkan mengangkat telepon dari yang jauh dan menghentikan obrolan dengan orang di hadapan kita. Sama halnya juga kita lebih lama berkomunikasi dengan teman medsos daripada orang di rumah kita.

(2) HP telah membuat sifat ke-“aku”-an kita makin memuncak. Sejak HP ditanamkan kamera belakang, lalu kemudian kamera depan, maka fungsi HP bukan sekedar alat komunikasi namun lebih dari sekedar itu. Yang paling banyak adalah fungsi kamera. Kodak yang tahun 90an begitu digdaya untuk urusan photo, sekarang mati kutu menghadapi kamera yang dimiliki setiap HP. Selfie atu groupie telah memantik sifat egoisme setiap pemilik HP. “Aku” yang dulu agak malu untuk dipublikasikan, saat ini menjadi biasa dan merata. Seorang jenderal pun, sudah tidak malu untuk selfie, apalagi para gadis kampus yang ingin cepat mendapatkan jodoh. HP telah membantu “Aku” menjadi lebih aku dan sangat aku.

(3) HP telah membantu kemaksiatan yang lumrah. Bila kita buka internet dalam HP, kita bisa pastikan dari beberapa info atau berita, photografi berbau porno terselip di dalamnya. Seorang pria yang mata keranjang pasti akan tertarik untuk melihatnya dan tentu saja akan mengirimkan kepada teman sekomunitasnya. Maka dengan begitu, akan ada menonton pornografi berjamaah. Dengan aplikasi yang sangat memudahkan kita saling berbagi, maka kemaksiatan pun mudah di bagikan. HP telah membantu syetan untuk santai dalam melakukan tugasnya, toh HP telah menjadi bagian dari nafsunya.

Masih banyak efek negatif yang bisa saya elaborasi, tapi itu saja untuk sementara. Seorang sahabat mengatakan, “HP itu seperti sikat gigi”. Itu sangat privasi dan tidak mudah untuk digunakan oleh orang lain. Bisa saja orang lain menggunakann sikat gigi kita, tapi apakah tidak geuleuh menggunakannya, atau sebaliknya, apakah kita rela menggunakan sikat gigi orang lain. Ih geuleuh pisan (kotor sekali).

Bagi kita yang telah terjerumus menggunakan HP dan telah kecanduan memilikinya, maka saat ini mulai berpikir ulang untuk mensetting ulang HP. Menurut saya, (1) perlu ada manajemen waktu untuk menyalakan akses internet dalam HP. Bila itu dinyalakan setiap saat, maka saya pastikan hidup Anda akan dikontrol HP. (2) perlu memanfaatkan HP sebagai bagian dari peningkatan kapasitas hidup kita. Bila kita akademisi, maka kita bisa berkarya dalam HP. Bila kita pedagang, maka HP bisa jadi bagian dari instrumen dagang. Tapi ingat, manajemen waktu mutlak harus ada. (3) HP harus menjadi yang ketiga setelah keluarga. Bila HP telah membahagiakan Anda dan Anda meninggalkan keluarga, saya rasa kebahagiaan Anda tidak akan lama. {}

***
Hidup itu selalu berubah.
Bila saat ini Handphone telah merubah hidupmu.
Belum tentu hidup kita akan berbahagia setelahnya.
Karena hidup itu tak pernah pasti.

Bumisyafikri, 04/06/17

Sumbe: Pratama.wordpress.com
Sumbe: Pratama.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun