Mohon tunggu...
zuhud rozaki
zuhud rozaki Mohon Tunggu... -

Punya banyak opini, sayang kalau tidak disalurkan....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nasihat untuk Teman (Muslim): Petunjuk Pilpres 2014

4 Juni 2014   18:19 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:23 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu'alaikum  Warohmatullohi Wabarokatuh.

Maaf, saya beragama islam, dan tulisan disini tidak bermaksud SARA. Ini hanya sebuah opini dan mohon dicermati dengan seksama bila Anda muslim. Sebagai seorang muslim, kita lebih baik tidak memilih Jokowi dalam Pilpres 2014 ini. Berikut beberapa alasannya;

1. Jokowi diusung oleh PDIP

Yang notabene adalah Partai Anti Islam. Bisa anda lihat sendiri bagaimana getolnya para politisi PDIP menolak RUU yang berbau islam, ambil contoh saja RUU Pornografi. Kemudian, bisa anda lihat sendiri seperti apa orang-orang yang menghuni PDIP, banyak preman. Coba lihat ketika kampanye, isinya preman-preman, knalpon dicopot, digas kencang-kencang, benar-benar meresahkan masyarakat. Jika mendukung Jokowi menjadi presiden, bisa dibayangkan, betapa menyeramkannya Indonesia (bagi kaum islam) yang dikuasai partai seperti ini.

2. Jokowi dekat dengan Amerika

Bung Karno pernah bilang, Pilihlah pemimpin yang tidak disukai amerika. Jokowi adalah sosok pemimpin yang dekat dan disukai Amerika. Setiap hal yang disukai Amerika, pasti tidak baik untuk Islam, hal ini bisa anda telaah sendiri dari berbagai sumber, bagaimana hubungan Amerika dengan islam.

3. Jokowi didukung konglomerat China

Dimana-mana, orang china selalu memimpin roda perekonomian. Dan sangat berbahaya bila porsi china ini meningkat. Kaum pribumi akan semakin tersingkir.

4. Jokowi didukung orang-orang Kristen

Beberapa kali Jokowi berjumpa dengan dubes vatikan, pasti ada something.

5. Jokowi memiliki wakil gubernur yang kristen

Inilah yang patut dicatat baik-baik juga. Jika Jokowi jadi presiden, maka Jakarta akan bernasib seperti solo, yang dipimpin oleh orang kristen. Sebagaimanapun Orang tersebut bilang kalau dia akan bersikap adil, susah, pasti umat non islam akan diuntungkan, dan Islam akan dirugikan.

6. Jokowi disusupi Syiah

Pentolan Syiah ada di PDIP. Dan kemarin ada statement dari pentolan syiah kalau syiah indonesia sudah dapat ijin dari syiah internasional untuk mendukung Jokowi. Bisa anda telaah sendiri dari berbagai sumber, kondisi kaum sunni di tengah kaum syiah, diskriminasi sangat kentara di sana. Dan perlu dicatat, Syiah itu berbahaya bagi umat Islam.

7. Jokowi (kurang) mendukung islam

Ketika menjabat sebagai walikota solo, perhatian Jokowi terhadap umat islam kurang. Bahkan bisa dibilang perhatiannya lebih ke kaun non islam. Saat itu bantuan dana sosial mayoritas dialirkan ke non islam.Bantuan itu lebih banyak diberikan kepada pihak nonmuslim, sebesar 71,88 persen dari anggaran Rp 4,7 miliar. Itu ada untuk ormas, sekolah,” ujar pengamat sosial-politik Mustofa B. Nahrawardaya dikutip rmol.com, Rabu (15/8).

Biarkan Jokowi menyelesaikan Amanahnya memimpin Jakarta, dan ketika amanah tersebut selesai, dan menunjukkan Hasil yang bagus, insyaAlloh pilpres 2019 bisa maju lagi. Tetapi saya berharap, bukan PDIP yang jadi tunggangan politiknya, dan orang islam atau yang pro islamlah yang dirangkul, bukan amerika, konglomerat china dan atau orang tidak pro islam.

Kemudian, mana yang harus dipilih?

Prabowo memang tidak sempurna, tetapi dia didukung oleh mayoritas partai Islam. Kemudian, dia juga orang yang mendukung islam, hal ini diakui sendiri oleh AA Gym. Banyak tokoh Islam yang akhirnya menyerukan untuk mendukung Prabowo, bahkan salafy.pun yang biasanya golput, kali ini menghimbau untuk memilih Prabowo. Dengan pertimbangan baik buruknya untuk umat Islam.

Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun