Mohon tunggu...
ZAKI FADHLURRAHMAN IBRAHIM
ZAKI FADHLURRAHMAN IBRAHIM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seseorang yang mencintai seni musik dan menulis, sambil tetap memiliki ketertarikan yang kuat pada ilmu pengetahuan. Memiliki kepribadian yang kreatif, ingin tahu, dan mungkin suka menggali hubungan antara berbagai disiplin ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Industri Halal pada Sektor Pharmaceuticals Spesifik Peran Halal Network International (HNI) Obat Herbal di Indonesia

18 Maret 2024   07:00 Diperbarui: 18 Maret 2024   07:15 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Industri halal telah mengalami pertumbuhan yang cepat dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh pertumbuhan populasi Muslim global dan peningkatan kesadaran akan gaya hidup halal. 

Menurut laporan State of the Global Islamic Economy 2022/23, nilai industri halal global mencapai USD 3,2 triliun pada tahun 2022 dan diperkirakan akan mencapai USD 4,1 triliun pada tahun 2027. Indonesia, dengan mayoritas penduduk Muslim dan pangsa pasar makanan halal yang signifikan, memiliki potensi besar dalam industri halal. 

Pada tahun 2022, nilai industri halal Indonesia mencapai USD 114 miliar dan diproyeksikan mencapai USD 214 miliar pada tahun 2027. Perkembangan industri halal di Indonesia memberikan peluang besar bagi berbagai sektor, termasuk makanan, minuman, kosmetik, pariwisata, dan keuangan, serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu sektor yang memiliki potensi besar dalam industri halal adalah sektor pharmaceuticals.

Pertumbuhan industri farmasi halal didorong oleh peningkatan populasi Muslim global dan kesadaran akan gaya hidup halal. Produk halal dalam sektor farmasi harus mematuhi prinsip syariat Islam dalam pemilihan bahan baku, proses produksi, pengemasan, dan distribusi. Permintaan akan produk halal meningkat seiring kesadaran konsumen Muslim akan pentingnya produk yang halal dan aman. 

Indonesia, dengan mayoritas penduduk Muslim, memiliki potensi besar dalam industri farmasi halal, didukung oleh pangsa pasar obat-obatan yang besar, dukungan pemerintah, dan lembaga sertifikasi halal. Kebutuhan akan obat yang meningkat juga menjadi faktor penting dalam pertumbuhan industri farmasi halal di Indonesia. 

Dengan memanfaatkan faktor-faktor pendukung seperti pangsa pasar yang besar dan dukungan pemerintah, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam industri farmasi halal global, berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

Sektor farmasi dan obat herbal saling melengkapi dengan erat. Obat herbal, yang telah digunakan dalam pengobatan tradisional, kini menjadi pilihan pengobatan alami dan holistik yang diminati. Seiring kemajuan teknologi, sektor farmasi dapat meningkatkan kualitas dan keamanan obat herbal. Sinergi antara keduanya memberikan manfaat besar bagi kesehatan masyarakat. 

Obat herbal memberikan alternatif pengobatan yang terjangkau dan mudah diakses. Di sisi lain, sektor farmasi dapat meningkatkan kualitas dan keamanan obat herbal melalui penelitian, pengembangan, dan standardisasi. Kolaborasi mereka mendorong pengembangan obat baru yang lebih efektif dan aman, serta meningkatkan akses masyarakat terhadap pengobatan yang lebih baik.

Industri halal pada sektor pharmaceuticals, khususnya obat herbal di Indonesia, mengacu pada pengembangan dan produksi obat herbal yang sesuai dengan syariat Islam. Hal ini meliputi seluruh aspek, mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, pengemasan, hingga distribusi. 

Bahan baku obat herbal halal harus berasal dari sumber yang halal dan tidak mengandung bahan-bahan terlarang seperti alkohol, babi, dan turunannya. Proses produksi harus dilakukan dengan cara yang higienis dan sesuai dengan standar Good Manufacturing Practices (GMP) yang halal. Pengemasan dan distribusi juga harus dilakukan dengan cara yang menjamin kehalalan produk.

Industri halal pharmaceuticals, terutama obat herbal, di Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, di antaranya adalah mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam, mencapai sekitar 87%. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun